Aset Kripto. Foto: Unsplash.
Aset Kripto. Foto: Unsplash.

4 Langkah Investor Kripto Hadapi Volatilitas Pasar Akibat Perang Dagang AS–Tiongkok

Arif Wicaksono • 22 Oktober 2025 06:17
Jakarta: Ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok kembali memanas, memicu gejolak di berbagai sektor, termasuk pasar kripto
 
Sejak 14 Oktober lalu, Washington mengenakan biaya tambahan terhadap kapal asal Tiongkok yang berlabuh di pelabuhan Amerika. Beijing pun membalas dengan kebijakan serupa bagi kapal berbendera atau bermuatan kepemilikan AS.
 

Langkah saling balas tarif ini menandai babak baru rivalitas ekonomi dua negara adidaya tersebut. Dampaknya menjalar ke pasar global dari manufaktur hingga aset digital. Menurut Resna Raniadi, COO Upbit Indonesia, perang dagang yang memanas mendorong peningkatan volatilitas di pasar kripto.
 
“Perang dagang AS–Tiongkok yang semakin panas belakangan ini memang mempengaruhi pasar keuangan global, dan kripto tidak kebal. Krisis likuiditas, efek sentimen negatif, serta likuidasi posisi leverage bisa memicu penurunan harga yang tajam dalam jangka pendek,” jelas Resna.

Meski demikian, Resna menegaskan, penurunan harga bukan berarti akhir dari pasar kripto. “Rebound sangat mungkin terjadi jika ketegangan mereda atau muncul berita positif. Investor justru perlu disiplin dalam mengelola risiko di tengah situasi seperti ini,” ujarnya.
 
Untuk membantu investor tetap tenang dan adaptif, Upbit Indonesia membagikan empat langkah praktis dalam menghadapi volatilitas pasar kripto.

1. Batasi Risiko dan Hindari Overleverage

Di tengah volatilitas tinggi, penggunaan leverage berlebihan bisa menjadi bumerang. Investor disarankan untuk memanfaatkan fitur stop loss dan menghindari penggunaan dana darurat untuk trading.

2. Diversifikasi Portofolio

Jangan menaruh semua dana di satu aset. Simpan sebagian dalam bentuk fiat atau stablecoin agar siap dimanfaatkan saat peluang rebound muncul. Fokuslah pada aset kripto dengan fundamental kuat dan komunitas aktif seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), atau proyek DeFi dengan kapasitas tinggi.

3. Jangan Panic Selling

Koreksi pasar adalah hal alami. Alih-alih menjual dalam kepanikan, investor perlu melihat gejolak harga sebagai bagian dari siklus normal pasar. Peluang pemulihan hampir selalu datang setelah tekanan jangka pendek.

4. Fokus pada Visi Jangka Panjang

Investor yang percaya pada masa depan adopsi blockchain perlu melihat volatilitas saat ini sebagai fase konsolidasi sebelum pertumbuhan berikutnya. Fokus pada jangka panjang membantu menghindari keputusan emosional yang bisa merugikan.
 
Menurut Upbit Indonesia, volatilitas pasar masih akan tinggi dalam beberapa waktu ke depan, terutama jika ketegangan antara AS dan Tiongkok terus meningkat. Namun, peluang rebound tetap terbuka lebar apabila muncul sinyal positif seperti gencatan dagang atau kebijakan moneter yang menenangkan pasar.
 
Sebagai bursa aset kripto teregulasi di Indonesia, Upbit Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan layanan yang aman, inovatif, dan edukatif bagi investor. Dengan strategi yang tepat dan disiplin manajemen risiko, volatilitas bukan hal yang perlu ditakuti melainkan peluang untuk dimanfaatkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan