Ilustrasi Wall Street. Foto: AFP/Spencer Platt.
Ilustrasi Wall Street. Foto: AFP/Spencer Platt.

Saham AS 2 Hari Berturut-turut Raup Cuan, S&P 500 Cetak Rekor Lagi!

Husen Miftahudin • 16 Februari 2024 08:23
Jakarta: Saham-saham di Amerika Serikat (AS), Wall Street, berakhir lebih tinggi pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB) meskipun laporan penjualan ritel mengecewakan.
 
Melansir Xinhua, Jumat, 16 Februari 2024, indeks Dow Jones Industrial Average naik 348,85 poin atau 0,91 persen menjadi 38.773,12.
 
Sementara indeks S&P 500 bertambah 29,11 poin atau 0,58 persen menjadi 5.029,73, mencapai rekor tertinggi baru. Sedangkan indeks Komposit Nasdaq meningkat 47,03 poin atau 0,30 persen menjadi 15.906,17.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan energi dan real estat memimpin kenaikan dengan kenaikan masing-masing sebesar 2,48 persen dan 2,36 persen. Sedangkan teknologi melawan tren dengan turun 0,44 persen.
 
Penjualan ritel AS turun jauh dari ekspektasi, turun 0,8 persen pada Januari 2024 setelah revisi kenaikan pada Desember 2023, menurut laporan Biro Sensus. Penurunan ini lebih dalam dari prediksi para ekonom yang memperkirakan akan terjadi koreksi setelah angka-angka yang berpotensi meningkat pada Desember.
 
Imbal hasil Treasury AS turun setelah laporan tersebut, dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun turun tiga basis poin menjadi 4,24 persen. Imbal hasil Treasury 2-tahun turun dua basis poin menjadi 4,56 persen.
 
"Tidak mengherankan dengan CPI (indeks harga konsumen) yang cukup tinggi, kami mendapat reaksi yang sangat besar, dan saya pikir kami mungkin akan mencoba menghabiskan sisa minggu ini untuk memulihkan sebagian dari reaksi tersebut," ungkap Art Hogan, kepala strategi pasar di B. Riley Wealth Management.
 
"Kemarin adalah contoh bagusnya, dan hari ini rasanya seperti kenaikan yang sama. Kami bersikap konstruktif terhadap pasar ini ke depan," tambah dia.
 
Baca juga: Pascapemilu, IHSG Menguat 1,3%, Mengikuti Tren Penguatan Bursa Asia
 

Wall Street dalam kondisi prima


Wall Street berada dalam kondisi yang sangat baik minggu ini, mencerna beragam data inflasi, lonjakan CPI yang mengejutkan dan penjualan ritel yang mengecewakan. Serta mencoba memprediksi langkah Fed selanjutnya mengenai suku bunga.
 
"Satu hal yang perlu diingat, jika kita memikirkan angka ritel, The Fed akan lebih memperhatikan angka inflasi dibandingkan angka penjualan ritel. Jadi di antara keduanya, menurut saya angka CPI membawa lebih berbobot," kata Anna Rathbun, kepala investasi di CBIZ Investment Advisory Services.
 
"Tetapi pada akhirnya, mereka menunggu angka PCE (pengeluaran konsumsi pribadi) yang keluar pada akhir bulan," terang Anna menambahkan.
 
Dalam hal saham individu, Tesla melanjutkan dominasinya dengan melonjak lima persen, sementara Meta Platforms juga mendapatkan momentum dengan kenaikan tiga persen.
 
Di sisi lain, Wells Fargo menikmati lonjakan terbesar, dengan mengalami kenaikan sebanyak tujuh persen setelah hambatan regulasi utama dihilangkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan