Ilustrasi, harga emas. Foto: AFP.
Ilustrasi, harga emas. Foto: AFP.

Harga Emas Dunia Curi Kilau Dolar AS

Husen Miftahudin • 17 November 2023 08:41
Chicago: Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange mengalami kenaikan pada perdagangan Kamis (Jumat WIB), karena dolar Amerika Serikat (AS) melemah dan imbal hasil (yield) Treasury AS alami penurunan.
 
Melansir Xinhua, Jumat, 17 November 2023, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik USD23,00 atau 1,17 persen menjadi USD1.987,30 per ons.
 
Ambruknya dolar AS terjadi pasca-Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim awal tunjangan pengangguran negara bagian AS naik 13 ribu menjadi 231 ribu yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 11 November 2023, tertinggi sejak Agustus. Para ekonom memperkirakan 220 ribu klaim pada minggu terakhir.

Dengan CPI dan PPI Oktober 2023 AS yang keduanya lebih lemah dari perkiraan, klaim pengangguran awal yang lebih tinggi dari perkiraan kembali memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan Desember, dan mungkin akan mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya.
 
Data ekonomi lainnya yang dirilis pada Kamis beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga impor AS turun sebesar 0,8 persen pada Oktober 2023 setelah naik sebesar 0,4 persen yang direvisi naik pada September 2023. Para ekonom memperkirakan harga impor akan turun sebesar 0,3 persen.
 
Baca juga: Dolar Tak Bergeming Meski Jumlah Pengangguran AS Meningkat
 

Produktivitas industri AS turun


Federal Reserve melaporkan produksi industri AS turun 0,6 persen di Oktober 2023 setelah naik tipis sebesar 0,1 persen di September 2023. Para ekonom memperkirakan produksi industri akan turun sebesar 0,3 persen.
 
Sementara, The Fed Philadelphia melaporkan ukuran aktivitas bisnis regional sedikit meningkat menjadi negatif 5,9 di November 2023 dari negatif 9,0 di Oktober 2023. Para ekonom memperkirakan angka negatif 7,5 pada November 2023.
 
Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland Loretta Mester mengatakan, meskipun inflasi telah mereda, akan memerlukan waktu untuk sepenuhnya kembali ke target bank sentral sebesar dua persen.
 
"Kita harus melihat lebih banyak bukti bahwa inflasi berada pada jalur yang tepat untuk kembali ke dua persen," kata Mester.
 
Perak untuk pengiriman Desember naik 39,50 sen atau 1,68 persen menjadi USD23,933 per ons. Platinum untuk pengiriman Januari naik USD0,80 atau 0,09 persen menjadi USD902,80 per ons.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan