Melansir Channel News Asia, Kamis, 21 Desember 2023, harga minyak mentah berjangka Brent turun 65 sen, atau 0,8 persen menjadi USD79,05 per barel. Sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) berada di USD73,67 per barel, turun 55 sen, atau 0,7 persen.
Kedua patokan naik tipis pada hari Rabu lantaran investor khawatir tentang gangguan perdagangan karena operator maritim utama memilih untuk menghindari rute Laut Merah. Dengan pelayaran yang lebih lama meningkatkan biaya transportasi dan asuransi.
"Fokus pasar kembali ke permintaan global yang lesu karena dampak pada Laut Merah terlihat terbatas pada minyak selama tidak meluas ke Selat Hormuz," kata Ekonom Senior NLI Research Institute, Tsuyoshi Ueno.
Baca juga: Serangan Kapal di Laut Merah, Harga Minyak Dunia Naik |
"Peningkatan stok minyak mentah AS dan rekor produksi minyak domestik juga menambah tekanan," imbuh dia.
Persediaan minyak mentah AS
Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah AS naik 2,9 juta barel dalam sepekan hingga 15 Desember menjadi 443,7 juta barel. Angka itu naik dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam sebuah jajak pendapat sebanyak 2,3 juta barel.EIA juga mengatakan produksi minyak mentah AS naik ke rekor 13,3 juta barel per hari (bph) minggu lalu, naik dari rekor tertinggi sepanjang masa sebelumnya yaitu 13,2 juta bph.
"Karena tidak akan ada pengurangan produksi tambahan oleh OPEC+ tahun ini, harga minyak kemungkinan akan tetap berada dalam kisaran hingga akhir tahun, dengan fokus pada statistik ekonomi utama dan reaksi dolar AS terhadapnya," kata Mitra Market Risk Advisory, Naohiro Niimura.
Ia memperkirakan WTI akan diperdagangkan antara USD70 dan USD75 bulan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News