Tekanan terutama muncul dari meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan menahan langkah pelonggaran moneter lebih lama, menyusul nada hawkish dari sejumlah pejabat bank sentral AS.
Memasuki sesi Asia pada Senin pagi, 17 November 2025, emas sempat mencoba bangkit menuju USD4.105, menghentikan penurunan dua hari beruntun. Namun, rebound tersebut masih dinilai rapuh.
Pasar menahan diri jelang pidato empat pejabat The Fed John Williams, Philip Jefferson, Neel Kashkari, dan Christopher Waller yang diperkirakan dapat memberi petunjuk baru mengenai arah suku bunga. Membaiknya sentimen setelah pemerintahan federal AS kembali beroperasi juga ikut mengurangi kebutuhan investor pada aset lindung nilai seperti emas.
Area Support Jadi Kunci
Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, menilai bahwa kombinasi pola candlestick dan sinyal dari Moving Average menunjukkan mulai pudarnya dominasi buyer pada XAU/USD. Kondisi ini membuka peluang kelanjutan tren bearish.Menurutnya, USD4.038 kini menjadi area support terdekat yang perlu dicermati. Jika level ini jebol, tekanan jual berpotensi menguat. Sebaliknya, kegagalan menembus support dapat memicu reli korektif menuju area USD4.145, yang saat ini menjadi resistance penting bagi buyer.
Secara fundamental, ruang penguatan emas terlihat lebih terbatas. Logam mulia biasanya menguat ketika ketidakpastian meningkat atau suku bunga rendah. Namun, dalam beberapa hari terakhir, komentar hawkish pejabat The Fed kembali menekan ekspektasi pemangkasan suku bunga Desember.
Presiden Fed Kansas City, Jeffery Schmid, menegaskan bahwa suku bunga saat ini sudah “cukup restriktif” dan kebijakan harus tetap menekan permintaan. Pasar merespons cepat: peluang pemangkasan 25 bps pada Desember turun menjadi 54%, dari sebelumnya 62,9%.
Kenaikan imbal hasil obligasi AS turut memperberat tekanan pada emas. Yield Treasury 10 tahun naik 2,5 bps ke 4,10%, dengan imbal hasil riil mendekati 1,862%. Kondisi ini membuat emas, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi kurang menarik.
Di sisi lain, Dolar AS juga menguat tipis. Indeks DXY naik ke 99,31, membuat harga emas relatif lebih mahal bagi investor dengan mata uang lain.
Harga Masih Rentan, Pasar Menunggu Katalis The Fed
Secara keseluruhan, pasar emas berada dalam fase rentan. Setiap komentar pejabat The Fed dan deretan data ekonomi AS yang tertunda berpotensi memicu volatilitas tambahan.Menurut Andy, perhatian pelaku pasar hari ini tertuju pada kemampuan emas bertahan di area USD4.038. Jika tembus, ruang koreksi akan melebar. Namun jika level tersebut solid, emas masih punya peluang untuk kembali menguji USD4.145 dalam jangka pendek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id