Emas Dunia. Foto: Unsplash.
Emas Dunia. Foto: Unsplash.

Emas Sentuh Rekor Baru, Pasar Global Masih Diterpa Euforia Bullish

Arif Wicaksono • 16 Oktober 2025 09:36
Jakarta: Harga emas dunia kembali menorehkan sejarah baru. Logam mulia dengan kode XAU/USD itu menembus level tertinggi sepanjang masa di USD4.218 per troy ons pada perdagangan Rabu, 9 Oktober 2025, menandai reli empat hari berturut-turut yang belum menunjukkan tanda-tanda melemah.
 
Lonjakan harga ini bukan sekadar kebetulan. Investor di seluruh dunia tengah mencari perlindungan dari gejolak geopolitik dan ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, sementara di sisi lain ekspektasi terhadap kebijakan Federal Reserve (The Fed) semakin condong ke arah pelonggaran.
 
Baca juga: Cetak Rekor Baru, Tren Bullish Harga Emas Dunia Masih Melanjutkan Momentum

Menurut Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, struktur teknikal emas saat ini masih memperlihatkan dominasi tren naik.
 
 “Pola candlestick dan pergerakan rata-rata (moving average) mengonfirmasi momentum bullish yang solid. Selama tekanan beli bertahan, emas berpeluang menguji area USD4.275,” ujarnya.
 
Namun ia juga mengingatkan, jika terjadi tekanan jual dan harga jatuh di bawah USD4.177, pasar berpotensi memasuki fase koreksi jangka pendek sebelum melanjutkan tren utamanya.

Pada awal sesi Asia Kamis, 16 Oktober 2025, harga emas bergerak di kisaran USD4.210, masih sangat dekat dengan rekor tertinggi.
 
Sentimen pasar tetap positif, apalagi setelah pernyataan dovish dari Ketua The Fed Jerome Powell pada Selasa lalu. Ia menyebut bahwa perlambatan perekrutan tenaga kerja menjadi risiko baru bagi ekonomi AS menjadi sinyal bahwa bank sentral mungkin akan segera menurunkan suku bunga.
 
Data LSEG menunjukkan pasar kini memperkirakan 98% kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin pada pertemuan Oktober, diikuti satu kali lagi pada Desember. Kebijakan seperti ini cenderung memperlemah dolar AS dan menurunkan biaya peluang memegang emas, dua faktor yang biasanya memperkuat harga logam mulia.
 
Di luar isu moneter, tensi dagang antara Washington dan Beijing kembali meningkat. Kedua negara dikabarkan akan menerapkan biaya pelabuhan tambahan untuk kapal yang mengangkut barang antarnegara mulai 14 Oktober. Langkah ini dikhawatirkan menambah beban logistik global dan menekan arus perdagangan, sehingga memperkuat minat investor terhadap aset safe haven seperti emas.
 
 “Konflik dagang yang makin memanas akan menjadi tekanan tersendiri bagi dolar AS dan secara alami mendukung permintaan emas,” jelas Andy menambahkan investor global kini lebih berhati-hati dan cenderung meningkatkan posisi di aset aman.
 
Fokus pasar berikutnya tertuju pada rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS pada 24 Oktober. Angka inflasi tersebut akan menjadi petunjuk utama arah kebijakan The Fed ke depan. Bila inflasi kembali melemah, peluang pemangkasan suku bunga lanjutan semakin terbuka. Sebaliknya, data yang lebih tinggi dari ekspektasi bisa memicu penguatan dolar dan menahan kenaikan emas sementara waktu.

Sinyal kebijakan moneter The Fed

Sejumlah pejabat The Fed, termasuk Michael Barr, Stephen Miran, Christopher Waller, dan Michelle Bowman, dijadwalkan berbicara pada Kamis ini. Pasar akan mencermati setiap pernyataan mereka untuk mencari sinyal lanjutan mengenai arah kebijakan moneter AS. Nada yang terlalu hawkish berpotensi menahan euforia emas, meski hanya sesaat.
 
Secara keseluruhan, momentum bullish emas masih terjaga kuat, ditopang oleh kombinasi ekspektasi pelonggaran suku bunga, pelemahan dolar, dan ketegangan geopolitik yang belum mereda. Selama harga tetap berada di atas USD4.177, peluang menuju USD4.275 masih terbuka lebar.
 
Andy menutup analisanya dengan pesan hati-hati bagi pelaku pasar. “Tren menengah masih naik, tapi fase saat ini sangat sensitif. Disiplin dalam mengelola posisi dan menunggu konfirmasi dari pernyataan pejabat The Fed serta data inflasi akhir bulan menjadi kunci.”
 
Dengan berbagai katalis global yang saling bertaut, emas tampaknya belum kehilangan kilaunya. Selama ketidakpastian geopolitik dan sinyal dovish The Fed terus mendominasi, rekor baru emas mungkin hanya soal waktu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan