Emas Dunia. Foto: Unsplash.
Emas Dunia. Foto: Unsplash.

Cetak Rekor Baru, Tren Bullish Harga Emas Dunia Masih Melanjutkan Momentum

Arif Wicaksono • 14 Oktober 2025 12:21
Jakarta: Harga emas (XAU/USD) terus mencetak rekor baru dan menunjukkan tren bullish yang solid. Logam mulia tersebut berhasil menembus tonggak penting di atas USD4.100 per ons pada perdagangan sesi Amerika Utara hari Senin, 13 Oktober 2025, dan bahkan melanjutkan reli hingga mendekati USD4.130 per ons pada awal sesi Asia hari Selasa,14 Oktober 2025. 
 

Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha mengatakan, lonjakan ini terjadi ditengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, yang kembali mendorong investor global mencari perlindungan pada aset-aset safe-haven seperti emas.
 
Secara teknikal Andy Nugraha melihat, kombinasi sinyal teknikal dari candlestick dan indikator Moving Average (MA) menunjukkan bahwa tren bullish pada XAU/USD masih sangat kuat. Arah pergerakan harga saat ini masih didominasi oleh sentimen positif, dengan kecenderungan kenaikan lanjutan apabila tekanan beli terus berlanjut. 
 
“Jika momentum bullish ini tetap terjaga, emas berpotensi menguat menuju level $4.200 dalam jangka pendek. Namun, jika terjadi koreksi teknikal, maka area $4.071 menjadi batas penurunan terdekat yang perlu diperhatikan trader,” ungkapnya.

Dari sisi fundamental, peningkatan tensi geopolitik antara AS dan Tiongkok menjadi katalis utama reli harga emas. Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengumumkan kebijakan perdagangan baru yang lebih agresif terhadap Beijing, termasuk tarif 100% pada seluruh barang asal Tiongkok dan pembatasan ekspor pada perangkat lunak penting buatan AS, yang akan mulai berlaku pada 1 November. Namun, pernyataan Trump di akhir pekan bahwa “semuanya akan baik-baik saja” sedikit menenangkan pasar, meski kekhawatiran perang dagang tetap membayangi.

Ekspetasi Pemangkasan Suku Bunga

Faktor lain yang memperkuat reli emas adalah meningkatnya ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve (The Fed).
 
Pelakup asar kini hampir sepenuhnya memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan Oktober, dengan potensi pengurangan lanjutan pada Desember mendatang. Suku bunga yang lebih rendah biasanya menurunkan biaya peluang dalam memegang emas, sehingga memperkuat daya tarik logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.
 
Kendati demikian, beberapa analis memperingatkan potensi konsolidasi harga setelah kenaikan tajam lebih dari 56% sepanjang tahun berjalan.
 
Menurut Suki Cooper, Kepala Riset Komoditas Global di Standard Chartered Bank Rally emas masih memiliki ruang untuk berlanjut, namun koreksi jangka pendek akan lebih sehat bagi tren naik jangka panjang.
 
Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun delapan basis poin ke 4,059%, sementara imbal hasil riil AS juga melemah ke 1,742% kondisi yang semakin memperkuat dukungan bagi harga emas. Dukungan tambahan datang dari proyeksi jangka menengah, di mana analis dari Bank of America dan Societe Generale memperkirakan harga emas bisa mencapai USD5.000 pada tahun 2026. Sementara Standard Chartered menaikkan target rata-ratanya menjadi USD4.488 untuk tahun depan.
 
Sebagai penutup, reli emas kali ini menunjukkan betapa kuatnya dorongan pasar terhadap aset safe-haven di tengah ketidakpastian global. Momentum positif masih berpihak pada emas, dan peluang keuntungan tetap terbuka bagi trader yang mampu membaca arah pasar dengan cermat. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan