Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Pemimpin Hamas Tewas, Picu Lonjakan Harga Minyak

Husen Miftahudin • 01 Agustus 2024 10:48
Jakarta: Hari ini harga minyak diprediksi cenderung menunjukkan adanya pembalikan yang signifikan. Menurut analisis Andrew Fischer dari Dupoin Indonesia, harga minyak berada dalam arah tren naik yang kuat dan diperkirakan akan terus mengalami kenaikan dalam waktu dekat.
 
"Beberapa faktor yang mendasari prediksi ini antara lain adalah situasi geopolitik yang memanas dan persediaan minyak yang menurun di Amerika Serikat," ungkap Fischer dalam keterangan tertulis, Kamis, 1 Agustus 2024.
 
Fischer menjelaskan lebih lanjut, salah satu faktor utama yang mempengaruhi kenaikan harga minyak adalah pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, Iran. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran Timur Tengah mungkin berada di ambang perang regional.

Gejolak politik dan ketidakstabilan di wilayah tersebut selalu berdampak signifikan terhadap pasar minyak global karena Timur Tengah merupakan salah satu daerah penghasil minyak terbesar di dunia. Ketegangan ini meningkatkan risiko gangguan pasokan minyak, yang pada gilirannya mendorong harga minyak naik.
 
Selain faktor geopolitik, analisis Fischer juga menunjukkan persediaan minyak di Amerika Serikat memainkan peran penting dalam tren harga minyak saat ini. Data terbaru dari Badan Informasi Energi (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah di AS turun sebesar 3,4 juta barel minggu lalu, sementara persediaan bensin turun sebesar 3,7 juta barel.
 
"Penurunan ini menandakan permintaan yang tinggi, yang berkontribusi pada kenaikan harga minyak. Tercatat penurunan persediaan minyak ini memberikan indikasi positif bagi pasar minyak global, karena menunjukkan adanya permintaan yang kuat," terang dia.
 
Baca juga: Harga Minyak Naik Tipis Setelah Ketegangan Timur Tengah Meningkat
 

Dolar AS melemah


Lebih lanjut, Fischer mengaitkan kenaikan harga minyak dengan melemahnya nilai mata uang dolar AS. Nilai tukar dolar AS yang lebih rendah membuat minyak menjadi lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sehingga meningkatkan permintaan global. Ia melihat adanya peluang kenaikan harga lebih lanjut jika nilai dolar AS terus menurun.
 
Analisis teknis juga mendukung prediksi kenaikan harga minyak. Secara teknikal, Fischer menjelaskan analisa candlestick menunjukkan pola pembalikan yang bullish, sementara analisa trendline menunjukkan harga minyak berada dalam tren naik yang stabil. Kombinasi kedua analisis teknis ini memberikan keyakinan tambahan bahwa harga minyak akan terus naik dalam waktu dekat.
 
Harga minyak mentah berjangka AS melonjak sebesar empat persen pada perdagangan Rabu, 31 Juli, menunjukkan respons pasar terhadap berita-berita terbaru. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami kenaikan signifikan, yang dipicu oleh penurunan persediaan minyak dan gas di AS serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
 
Berdasarkan analisis dari Fischer, prediksi harga minyak hari ini diperkirakan akan terus naik dalam waktu dekat. Faktor-faktor geopolitik, kondisi persediaan minyak di AS, nilai tukar dolar AS, serta analisis teknis semuanya menunjukkan tanda-tanda kenaikan.
 
"Kesimpulannya, berdasarkan analisis, prediksi harga minyak hari ini diperkirakan akan terus naik dalam waktu dekat. Faktor-faktor geopolitik, kondisi persediaan minyak di AS, nilai tukar dolar AS, serta analisis teknis semuanya menunjukkan tanda-tanda kenaikan," tutup Fischer.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan