Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Harga Minyak Dunia Makin Mahal Gegara OPEC+ Batal Pangkas Pasokan

Husen Miftahudin • 07 Juni 2024 09:18
Houston: Harga minyak naik pada perdagangan Jumat setelah anggota OPEC+, Arab Saudi dan Rusia, mengindikasikan kesiapan untuk menghentikan sementara atau membatalkan perjanjian pemangkasan produksi minyak.
 
Di sisi lain, suku bunga di Eropa dipotong, meningkatkan prospek tindakan serupa di Amerika Serikat (AS).
 
Mengutip Yahoo Finance, Jumat, 7 Juni 2024, minyak mentah berjangka Brent naik 16 sen atau 0,2 persen menjadi USD80,03 per barel dan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 16 sen atau 0,2 persen menjadi USD75,71.
 
Harga menguat pada Kamis ketika Arab Saudi dan Rusia mencoba meyakinkan pasar mengenai perjanjian pasokan. Namun, minyak tersebut menuju kerugian mingguan setelah para analis melihat pertemuan OPEC+ menunjukkan peningkatan pasokan yang berdampak bearish pada harga.
 
OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, setuju untuk memperpanjang sebagian besar pengurangan produksi hingga 2025. Tetapi, mereka memberikan ruang bagi pemotongan sukarela dari delapan anggota untuk dibatalkan secara bertahap.
 
Menghadiri sebuah acara di Rusia pada hari Kamis bersama dengan Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak, Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan OPEC+ dapat menghentikan sementara atau membatalkan peningkatan produksi sukarela jika mereka memutuskan pasar tidak cukup kuat.
 
"Kami siap bereaksi cepat terhadap ketidakpastian pasar. Penurunan harga setelah pertemuan akhir pekan disebabkan oleh salah tafsir perjanjian dan faktor spekulatif," ungkap Novak.
 
Baca juga: Dolar AS Lagi 'Mager' Jelang Laporan Pekerjaan AS
 

OPEC+ bertahan kelola pasar minyak

 
Jarand Rystad, pendiri dan kepala eksekutif konsultan Rystad Energy, mengatakan OPEC+ kemungkinan akan bertahan salam"Tetapi penurunan lebih lanjut mungkin diperlukan karena permintaan sedikit melemah sementara pasokan tetap mencukupi kecuali ada penyesuaian yang dilakukan," ucap dia.
 
"Spot terbaik bagi OPEC+ terletak pada kisaran harga yang telah kita saksikan, harga terendah tahun 80-an hingga harga tertinggi 70-an (dalam dolar AS per barel). Meskipun beberapa volume produksi Rusia dipotong dari pasar karena sanksi dan serangan pesawat tak berawak, dampaknya masih dapat dikendalikan," tambah Jarand.
 
Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk melanjutkan penurunan suku bunga pertamanya sejak 2019, mendorong ekspektasi analis terhadap Federal Reserve AS yang akan mengikuti langkah tersebut. Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan permintaan minyak.
 
Pada Jumat, pelaku pasar akan menunggu rilis data perdagangan komoditas Tiongkok untuk indikasi arah permintaan di konsumen minyak terbesar kedua di dunia setelah AS, tulis analis ANZ Research dalam catatan kliennya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan