Melansir Investing.com, Rabu, 3 April 2024, harga emas dunia sudah melemah sebanyak 0,05 persen ke level USD2.279 per ons. Emas terkoreksi setelah menyentuh level USD.2.288 per ons yang menjadi titik tertinggi dalam setahun.
baca juga: Kilau Emas Dunia Sedikit Meredup |
Menurut analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer prediksi untuk harga emas hari ini menunjukkan tanda-tanda pelemahan.
Perbandingan arah harga menunjukkan kecenderungan penurunan dari harga tertinggi sebelumnya. Namun, ini dianggap sebagai pergerakan sementara, karena roadmap analisis menunjukkan tren kenaikan yang berkelanjutan untuk emas.
Dia juga menuturkan pengaruh dari situasi pemerintahan AS yang tidak stabil, dengan presiden AS cenderung meningkatkan anggaran untuk mencegah pemerintahan AS Shutdown, turut mempengaruhi pergerakan harga emas.
"Sementara itu, berita JOLTS Job Opening yang berkaitan dengan USD diperkirakan akan menguatkan kembali mata uang tersebut. Namun, hal ini juga dapat berdampak negatif terhadap harga emas dalam jangka pendek," lanjut Fischer.
Pengamat pasar memperkirakan Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga pada Juni. Pengukur inflasi utama The Fed untuk Februari naik 2,8 persen YoY.
Imbal hasil naik
Harga emas dunia melemah kembali setelah Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun melonjak karena para pedagang menilai kembali kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve Juni.Yield naik sebesar 2,6 basis poin menjadi 4,355 persen. Sebelumnya Yield sempat menembus di atas 4,4 persen atau tertinggi sejak 28 November 2023. Imbal hasil obligasi treasury dua tahun turun 2,5 basis poin menjadi 4,693 persen.
Kenaikan yield treasury bisa mendorong laju dolar AS yang menjadi musuh bagi pergerakan emas. Ketika mata uang paman sam naik maka laju emas akan tertekan. Hal ini karena pelaku pasar menafsirkan kembalinya pertumbuhan manufaktur AS yang tidak terduga mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga The Fed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News