Mengutip Daily FX, Jumat, 9 Februari 2024, indeks dolar terakhir naik 0,14 persen pada 104,16, setelah mencapai 104,43 setelah laporan klaim awal. Euro rebound dari level terendah di 1,074, naik 0,02 persen menjadi USD1,0773.
Adapun, jumlah orang AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih besar dari perkiraan pada minggu lalu, yang merupakan tanda terbaru dari kekuatan pasar tenaga kerja meskipun terjadi lonjakan PHK baru-baru ini.
Klaim awal tunjangan pengangguran negara turun 9.000 menjadi 218 ribu yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 3 Februari 2024, kata Departemen Tenaga Kerja. Angka ini lebih rendah dari perkiraan para ekonom sebesar 220 ribu.
Rilis data utama AS berikutnya yang dijadwalkan adalah pembacaan inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) periode Januari pada 13 Februari mendatang. Grafik batang menunjukkan perubahan inflasi harga konsumen AS dari bulan ke bulan pada Januari 2023 hingga Januari 2024.
Ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral AS pada akhir tahun telah dipangkas menjadi 115 basis poin (bps) dari 140 bps tepat sebelum rilis laporan pekerjaan pada Jumat lalu, menurut perdagangan dana berjangka Fed.
Kemungkinan penurunan suku bunga pada Maret turun satu setengah poin persentase menjadi 18,5 persen, namun sekitar setengah ekspektasi sebesar 36,5 persen pada minggu lalu, menurut FedWatch Tool dari CME Group.
Baca juga: Dolar AS Tumbang, Ini Penyebabnya.. |
Pergerakan mata uang utama lainnya
Sementara itu, imbal hasil Treasury yang lebih tinggi juga telah memperkuat dolar, terutama terhadap mata uang dengan imbal hasil lebih rendah, seperti yen.
Imbal hasil Treasury dua tahun, yang mencerminkan ekspektasi suku bunga, naik 3,4 basis poin menjadi 4,456 persen dan imbal hasil 10 tahun naik tujuh basis poin menjadi 4,168 persen.
Yen turun sekitar 0,82 persen versus greenback di 149,380. Mata uang ini merosot ke 149,46 setelah data klaim awal, yang merupakan level terlemah sejak 27 November 2023. Sementara sterling turun 0,11 persen pada USD1,2613.
Yuan tetap stabil meskipun data menunjukkan harga konsumen Tiongkok turun pada laju paling tajam dalam lebih dari 14 tahun pada periode Januari.
CPI turun 0,8 persen dari tahun sebelumnya, namun naik 0,3 persen bulan ke bulan. Ekonom memperkirakan penurunan sebesar 0,5 persen tahun-ke-tahun dan kenaikan 0,4 persen bulan-ke-bulan.
Yuan Tiongkok di luar negeri naik 0,05 persen menjadi USD7,2159, sedangkan yuan dalam negeri naik 0,03 persen menjadi USD7,1965.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News