Melansir Antara, Selasa, 15 November 2022, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari terpangkas USD2,85 atau tiga persen menjadi USD93,14 per barel. Lalu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember merosot USD3,09 atau 3,47 persen, menjadi USD85,87 per barel, setelah terangkat 2,9 persen pada akhir pekan lalu.
Harga-harga komoditas menguat setelah Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok menyesuaikan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian covid untuk mempersingkat waktu karantina untuk kasus kontak dekat dan pelancong yang datang. Tetapi, kasus covid-19 meningkat selama akhir pekan.
Baca juga: Pernyataan Pejabat The Fed soal Suku Bunga Kerek Harga Emas |
"Lonjakan kasus covid hanya akan menyebabkan lebih banyak penguncian dalam waktu dekat, untuk saat ini Tiongkok bukan sumber dukungan bullish untuk kompleks perminyakan," kata Mitra di AgainCapital LLC, John Kilduff, di New York.
Dolar AS juga naik terhadap euro dan yen, karena investor bersiap untuk potensi kenaikan suku bunga Federal Reserve AS. Dolar Yang lebih kuat membuat komoditas berdenominasi dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lain dan cenderung membebani minyak dan aset-aset berisiko lainnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News