Melansir Antara, Selasa, 15 November 2022, kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD7,50 atau 0,42 persen, menjadi USD1.776,90 per ounce, setelah diperdagangkan di kisaran teratas sesi di USD1.778,4 dan terendah di USD1.755,8
Harga emas berjangka menguat USS15,7 atau 0,9 persen menjadi USD1.769,4 pada Jumat, 11 November 2022, setelah melonjak USD40 atau 2,33 persen menjadi USS1.753,7 pada Kamis, 10 November 2022, dan melemah USD2,3 atau 0,13 persen menjadi USD1.713,7 pada Rabu, 9 November 2022.
Baca juga: Jokowi Dorong Realisasi Rencana Investasi European Investment Bank di Indonesia |
Brainard mengatakan kepada Bloomberg News dalam sebuah wawancara bank sentral dapat segera memperlambat laju kenaikan suku bunganya. "Saya pikir mungkin akan tepat segera untuk bergerak ke laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat," katanya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dengan begitu, pasar memperkirakan The Fed akan mundur dari kenaikan suku bunga tinggi pada Desember. Pernyataan Brainard mengkonfirmasi perlambatan, tetapi itu tidak berarti The Fed akan berhenti menaikkan suku bunga.
Ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin lebih kecil pada Desember meningkat secara substansial setelah data inflasi AS untuk Oktober lebih rendah dari perkiraan, dengan pasar memperkirakan peluang hampir 81 persen untuk kenaikan suku bunga yang lebih kecil.
Namun demikian, kenaikan indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS membatasi pertumbuhan emas. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,34 persen menjadi 106,6590.
Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 44,6 sen atau 2,06 persen, menjadi USD22,113 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari jatuh USD5,10 atau 0,49 persen, menjadi USD1.033 per ounce.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id