Ilustrasi. Foto: MI/Angga Yuniar
Ilustrasi. Foto: MI/Angga Yuniar

Energi Baru Terbarukan Bisa Gantikan Era Batu Bara

Medcom • 25 September 2021 23:21
Jakarta: Pernyataan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam Sidang Majelis Umum PBB seharusnya bisa jadi pendorong bagi Indonesia untuk segera menghentikan proyek batu bara. Sejalan dengan itu, pemerintah harus mengalihkan dukungan untuk pengembangan energi baru terbarukan.
 
"Komitmen Jepang, Korea, dan baru-baru ini Tiongkok untuk tidak lagi mendanai batu bara di luar negeri seharusnya menjadi tendangan pamungkas berakhirnya era batu bara," kata Associate Director Climate Policy Initiative Indonesia Tiza Mafira melalui keterangan tertulis, Sabtu, 25 September 2021.
 
Tiza memandang Indonesia masih berupaya mempertahankan industri batu bara. Buktinya, pemerintah memberikan subsidi listrik yang berbasis batu bara, insentif untuk batu bara di paket Pemulihan Ekonomi Nasional, insentif hilirisasi batu bara, perpanjangan izin pertambangan batu bara, dan upaya mendorong clean coal technology.

"Semua pengeluaran anggaran negara tersebut akan sia-sia apabila tidak ada lagi yang mau berinvestasi di industri tersebut," ujar Tiza.
 
Sedangkan Indonesia Team Leader 350.org, Sisilia Nurmala Dewi, menilai komitmen Xi Jinping terkait iklim baru adalah langkah besar perubahan kebijakan Tiongkok yang merupakan negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.
 
Meski demikian, Sisilia menyebut komitmen Xi Jining perlu diamati secara kritis untuk memastikan keefektifan janji tersebut bisa dilakukan terhadap proyek yang sedang dijalankan di luar Tiongkok, terutama di Indonesia.
 
Pasalnya, lanjut Sisilia, investasi Tiongkok di Indonesia dalam industri batu bara telah berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca, polusi udara, dan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat setempat. 
 
"Kami berharap pemerintah Indonesia melalui bank sentral dan bank-bank milik negara segera mengikuti dan membuat pengumuman serupa,” ujar Sisilia.
 
Tiongkok banyak terlibat dalam proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Indonesia. Sekitar 71 persen dari daftar pembangkit listrik energi kotor batu bara saat ini didukung oleh Tiongkok. Lebih dari 30 PLTU dengan total kapasitas lebih dari 10 GW baik dalam fase pendanaan, prakonstruksi atau baru saja masuk dalam tahapan awal pembangunan.
 
Baca: Bank of China akan Hentikan Pembiayaan untuk Proyek Batu Bara
 
Di sektor energi Indonesia, dalam kurun waktu 2000-2019, Tiongkok telah menggelontorkan dana investasi sebesar US$9,6 miliar. Sebanyak US$9,3 miliar hanya untuk pembangkit listrik energi batu bara.
 
Peneliti Trend Asia Andri Prasetiyo berpendapat komitmen iklim terbaru dari Tiongkok adalah lonceng kematian bagi industri energi kotor batu bara.
 
"Tiongkok adalah pihak yang paling berpengaruh terhadap pembangunan PLTU batu bara di Indonesia. Jika Tiongkok betul-betul serius atas komitmen penghentian pembangunan PLTU untuk mencegah laju krisis iklim, mereka harus segera memulai langkah nyata dengan menarik keterlibatan mereka di proyek-proyek pembangunan PLTU di Indonesia secara menyeluruh," kata Andri.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(UWA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan