baca juga: Begini Kondisi Harga Minyak Dunia Setelah Ledakan yang Diluncurkan Israel ke Iran |
Melansir Investing, Senin, 22 April 2024, harga minyak dunia acuan WTI untuk kontrak Juni 2024 melemah 0,17 persen ke level USD82,08 per barel. Kemudian minyak dunia acuan Brent untuk kontrak Juni 2024 melemah sebesar 0,30 persen menjadi USD87,10 par barel.
Minyak dunia sempat tersulut dengan aksi Israel melakukan serangan militer di dalam wilayah Iran, seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN, sebuah langkah yang dapat mendorong wilayah yang kaya akan minyak ini lebih dalam ke dalam konflik. Militer Israel belum berkomentar, dan Iran belum mengidentifikasi sumber serangan tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya akan membuat keputusan sendiri ketika menanggapi serangan udara Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya akhir pekan lalu, yang sebagian besar berhasil dicegat.
Iran melancarkan serangan tersebut sebagai pembalasan atas serangan yang diduga dilakukan Israel terhadap kompleks kedutaan besarnya di Suriah pada awal bulan ini.
Lemahnya permintaan
Harga minyak dunia terkoreksi setelah kapasitas cadangan minyak dunia tertinggi dalam beberapa tahun terakhir dan penumpukan stok komersial telah terjadi pada bulan ini. Hal ini menyiratkan lemahnya permintaan terhadap minyak dunia.Para analis memperkirakan OPEC+, yang sekali lagi dengan kuat kembali mengendalikan pasar minyak, mempunyai kapasitas cadangan sekitar lima juta barel per hari (bph). Jumlah tersebut merupakan kapasitas cadangan tertinggi di OPEC sejak resesi 2009, kecuali pada 2020, ketika pandemi ini menghancurkan permintaan.
Selain itu, menurut perkiraan The Energy Information Administration (EIA) stok komersial AS alami peningkatan persediaan sebesar 5,8 juta barel untuk pekan hingga 5 April 2024, dan peningkatan persediaan sebesar 2,7 juta barel untuk minggu ini hingga 12 April 2024.
"Stok minyak mentah AS telah meningkat ke level tertinggi dalam sepuluh bulan menimbulkan keraguan mengenai tingkat permintaan saat ini,” kata Saxo Bank dikutip dari Oilprice.
Perbankan juga memperkirakan ketegangan antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik jangka menengah yang signifikan, dan pembalasan Israel dapat meningkatkan ketidakpastian regional.
"Lonjakan komoditas yang dipicu oleh geopolitik dapat menjadi salah satu guncangan eksogen yang paling menantang bagi pasar karena potensi dampak stagflasi," tulis Bank of America, dikutip dari Investing.com, Minggu, 21 April 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News