Laporan tahunan untuk Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS), menunjukkan investor Tiongkok mengajukan 44 pengajuan untuk kesepakatan mereka di tahun pertama Presiden AS Joe Biden menjabat. Angkanya melonjak dibandingkan dengan 17 pengajuan pada 2020.
baca juga: Biden dan Xi Akan Diskusikan Isu Taiwan Serta Persaingan Ekonomi AS-Tiongkok |
Angka itu termasuk pengajuan dari investor yang berbasis di Hong Kong, sedangkan angka pada 2021 menempatkan tiga pengajuan Hong Kong ke dalam kategori terpisah, karena perubahan kebijakan AS.
Sebagian besar orang asing yang ingin mengambil saham non-pengendali di perusahaan AS harus meminta persetujuan dari CFIUS, komite yang dipimpin Departemen Keuangan AS yang meninjau transaksi untuk masalah keamanan nasional dan memiliki kekuatan untuk memblokirnya.
CFIUS pada 2021 meninjau rekor 272 pemberitahuan tertutup untuk persetujuan transaksi, naik tajam dari 187 pada 2020 dan 236 pada 2019 dengan konsentrasi terbesar di bidang keuangan, informasi dan layanan dan manufaktur.
CFIUS membuka 130 investigasi, dibandingkan dengan 88 tahun lalu. Laporan itu mengatakan 72 pemberitahuan transaksi telah ditarik, dengan 63 diisi ulang dengan perubahan yang bertujuan untuk mengurangi kekhawatiran.
Seorang pejabat Departemen Keuangan AS mengatakan, bagian dari peningkatan pengarsipan adalah karena penarikan dan pengisian ulang tersebut, bersama dengan peningkatan kompleksitas kasus yang menghasilkan lebih banyak pengarsipan untuk memungkinkan keterlibatan yang lebih besar CFIUS untuk menyelesaikan masalah keamanan.
"Peningkatan pengajuan juga bertepatan dengan selera pasar yang lebih kuat untuk kesepakatan karena pandemi mereda tahun lalu," kata seorang pengacara di DLA Piper yang menangani kasus CFIUS Nicholas Klein, dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 3 Agustus 2022.
"Kejutan besar adalah kesediaan investor Tiongkok dengan pengajuan dua kali lebih banyak pada 2021 dibandingkan dengan 2020," kata Klein.
Tiongkok juga merupakan bagian terbesar dari investor yang melakukan pembelian saham secara tertutup antara semua negara, terhitung 16,5 persen dari total, diikuti oleh Kanada dan Jepang masing-masing 10,3 persen dan 9,6 persen.
Komite, yang kekuasaannya diperluas secara dramatis di bawah undang-undang 2018, digunakan oleh mantan Presiden Donald Trump untuk menjungkirbalikkan banyak investasi Tiongkok di Amerika Serikat.
"Kesediaan untuk merundingkan mitigasi yang kuat merupakan indikasi pendekatan yang lebih bernuansa pemerintahan Biden terhadap keseimbangan antara menangani risiko keamanan nasional dan mengizinkan investasi asing, termasuk dari Tiongkok," tambah Klein.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News