Ilustrasi. Foto: AFP/Adek Berry.
Ilustrasi. Foto: AFP/Adek Berry.

6 Mata Uang Utama Dunia Tumbangkan Dolar AS

Ade Hapsari Lestarini • 10 Mei 2024 07:56
New York: Enam mata uang utama dunia melibas kekuatas kurs mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang Paman Sam itu melemah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB).
 
Melansir Xinhua, Jumat, 10 Mei 2024, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, kehilangan 0,3 persen menjadi 105,227.
 
Pada akhir perdagangan New York, euro menguat menjadi 1,0781 dolar AS dari 1,0745 dolar AS pada sesi sebelumnya. Pound sterling Inggris naik menjadi 1,2524 dolar AS dari 1,2495 dolar AS pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 155,45 yen Jepang, lebih rendah dari 155,61 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9059 franc Swiss dari 0,9081 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3677 dolar Kanada dari 1,3731 dolar Kanada. Dolar AS melemah menjadi 10,8505 kronor Swedia dari 10,9066 kronor Swedia.
 
 
Baca juga: Dolar AS Kehilangan Tajinya di Tengah Harapan Penurunan Suku Bunga Fed
 

Data klaim pengangguran AS


Pejabat Federal Reserve memantau dengan cermat jumlah pekerjaan sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengarahkan inflasi kembali ke target dua persen. Meskipun mereka mengakui kuatnya perolehan lapangan kerja, penilaian mereka dilakukan sebelum rilis laporan ketenagakerjaan April. Ekspektasi pasar menunjukkan bank sentral mungkin mulai menurunkan suku bunga pada September.
 
Namun, Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan ketidakpastian seputar prospek inflasi telah meningkat, sehingga sulit untuk memproyeksikan keputusan kebijakan sampai bank sentral mendapatkan kejelasan lebih lanjut.
 
Hal ini menyusul rilis Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 4 Mei meningkat sebesar 22 ribu menjadi 231 ribu, naik dari 209 ribu pada minggu sebelumnya.
 
Meski merupakan yang tertinggi sejak minggu terakhir Agustus 2023, namun tingkat klaim tersebut masih tergolong rendah dan tidak menimbulkan kekhawatiran yang signifikan. Rata-rata klaim dalam empat minggu, yang menghaluskan beberapa fluktuasi mingguan, meningkat sebesar 4.750 menjadi 215 ribu.
 
"Pasar tenaga kerja menunjukkan beberapa tanda penyeimbangan kembali dengan lebih sedikitnya lowongan pekerjaan yang diumumkan di seluruh negeri, dan sekarang PHK di perusahaan meningkat, mengisyaratkan kehati-hatian di pihak perusahaan ketika mereka mempertimbangkan prospek untuk paruh kedua tahun ini," kata Kepala ekonom di FWDBONDS LLC, sebuah firma riset pasar keuangan, Christopher Rupkey.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan