Ilustrasi. Foto: AFP/Oscar Siagian.
Ilustrasi. Foto: AFP/Oscar Siagian.

Dolar AS Kehilangan Tajinya di Tengah Harapan Penurunan Suku Bunga Fed

Husen Miftahudin • 07 Mei 2024 09:20
New York: Dolar melemah terhadap sebagian besar mata uang pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB) untuk sesi keempat berturut-turut.
 
Ini terjadi karena data pasar tenaga kerja baru-baru ini dan komentar dari pejabat Federal Reserve mendukung harapan penurunan suku bunga, namun greenback menguat terhadap yen setelah dugaan penurunan suku bunga pada minggu lalu.
 
Mengutip FX Street, Selasa, 7 Mei 2024, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang utama, berada di jalur penurunan terpanjang sejak awal Maret. Indeks dolar turun 0,1 persen pada 105,06 dan euro naik 0,12 persen pada USD1,0771.
 
Laporan penggajian AS pada Jumat menunjukkan kenaikan lapangan kerja terkecil sejak Oktober, sehingga mengurangi kekhawatiran The Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.
 
Komentar dari Ketua Fed Jerome Powell pada Rabu dimana kenaikan suku bunga tetap kecil kemungkinannya juga digaungkan oleh pejabat Fed lainnya pada Senin.
 
Presiden Fed New York John Williams mengatakan, pada akhirnya bank sentral akan memangkas suku bunga, meskipun ia tidak memberikan kerangka waktunya.
 
Presiden Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan tingkat suku bunga saat ini cukup membatasi untuk mendinginkan perekonomian sehingga membawa inflasi kembali ke target bank sentral sebesar dua persen.
 
Baca juga: Curi 'Jimat' Dolar, Harga Emas Melejit
 

Dolar masih tren pelemahan

 
Kalender ekonomi minggu ini sepi, disorot oleh pembacaan sentimen konsumen dari University of Michigan pada Jumat. Sementara sejumlah pejabat Fed akan menyampaikan pidatonya, termasuk Gubernur Fed Lisa Cook dan Michelle Bowman pada akhir minggu ini.
 
"Dolar akan tetap melemah selama data tetap kondusif dan selama para pembicara The Fed tidak membantah Jay Powell, namun saya rasa beberapa dari mereka akan melakukan hal tersebut," kata Thierry Wizman, ahli strategi valas dan suku bunga global di Macquarie, New York.
 
"Pasar tenaga kerja saat ini jelas lebih longgar dibandingkan tahun lalu, namun pada saat yang sama, orang-orang yang lebih hawkish dapat dengan mudah membangun argumen untuk mendukung kenaikan dalam jangka waktu yang lebih lama," tambah dia.
 
Laporan mingguan terbaru dari regulator AS menunjukkan pedagang non-komersial, kategori yang mencakup perdagangan spekulatif dan dana lindung nilai, mengurangi posisi short yen mereka menjadi 168,388 kontrak berjangka pada pekan yang berakhir 30 April, masih mendekati posisi bearish terbesar sejak 2007.
 
Pasar sekarang memperkirakan hampir 50 basis poin penurunan suku bunga dari The Fed tahun ini, termasuk peluang 65,7 persen penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin pada September, menurut FedWatch Tool CME.
 
Sterling menguat 0,16 persen pada USD1,2564 menjelang pengumuman kebijakan Bank of England pada Kamis, ketika suku bunga diperkirakan akan dipertahankan pada 5,25 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan