Kabar tersebu dilaporkan Bloomberg News pada hari Rabu waktu setempat.
Mengacu Channel News Asia, Rabu, 10 Juli 2025, raksasa teknologi ini minggu lalu mengumumkan rencana untuk memberhentikan hampir 4 persen tenaga kerjanya karena ingin mengendalikan biaya di tengah-tengah investasi yang besar dalam infrastruktur AI.
Pada bulan Mei, perusahaan ini telah mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang berdampak pada sekitar 6.000 pekerja.
Baca juga: Microsoft Angkat Kaki dari Pakistan, Tutup Kantor Fisik dan Beralih ke Model Mitra |
AI sangat membantu dalam produktivitas dan efisiensi
Alat-alat AI membantu meningkatkan produktivitas di berbagai segmen, mulai dari penjualan dan layanan pelanggan hingga rekayasa perangkat lunak. Perusahaan telah mulai menggunakan AI untuk menangani interaksi dengan pelanggan yang lebih kecil, demikian ungkap Chief Commercial Officer Microsoft, Judson Althoff, dalam sebuah presentasi minggu ini.Upaya yang baru dimulai ini telah menghemat puluhan juta dolar, kata laporan itu, mengutip seseorang yang mengetahui komentarnya.
AI menghasilkan 35 persen kode untuk produk baru, mempercepat waktu peluncuran, kata Althoff, menurut laporan tersebut.
Meski begitu, Microsoft menolak berkomentar ketika dihubungi oleh Reuters.
Pembuat Windows telah mengalokasikan USD80 miliar untuk belanja modal tahun ini, dengan sebagian besar ditujukan untuk memperluas pusat data untuk mengurangi kemacetan kapasitas untuk layanan kecerdasan buatan.
Tak hanya Microsoft, perusahaan-perusahaan teknologi besar lainnya juga telah menghabiskan banyak dana untuk AI karena mereka melihat teknologi baru ini sebagai mesin pertumbuhan utama, sambil memangkas biaya di tempat lain untuk menjaga keuntungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News