Mengutip Xinhua, Sabtu, 2 Maret 2024, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April 2024 naik USD41,00 atau 2,00 persen menjadi USD2.095,70 per ons.
Presiden Federal Reserve Richmond Thomas Barkin mengatakan tekanan kenaikan harga masih ada dalam perekonomian AS dan terlalu dini untuk memprediksi kapan Federal Reserve akan dapat mulai menurunkan suku bunga acuannya.
"Saya masih berharap inflasi akan turun dan jika inflasi menjadi normal maka hal ini menjadi alasan mengapa Anda ingin melakukan normalisasi suku bunga, namun bagi saya hal itu dimulai dengan inflasi," kata Barkin.
Dalam konferensi kebijakan moneter yang diadakan Clark Center for Global Markets di Booth School of Business Universitas Chicago, Gubernur Fed Chris Waller mengatakan rencana neraca adalah tentang mendapatkan tingkat likuiditas yang tepat.
"Hal tersebut tidak menyiratkan apa pun mengenai sikap kebijakan suku bunga, yang berfokus pada pengaruh ekonomi makro dan mencapai mandat ganda kami," tutur dia.
Baca juga: Melemah Lagi, Dolar AS Kehilangan Tajinya |
Data ekonomi beragam
Data ekonomi yang dirilis pada Jumat beragam. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur AS Global S&P yang disesuaikan secara musiman mencatat 52,2 pada Februari, naik dari 50,7 pada Januari dan lebih tinggi dari perkiraan awal yang dirilis sebelumnya sebesar 51,5.
PMI Manufaktur Institute for Supply Management tercatat sebesar 47,8 persen di Februari, turun 1,3 poin persentase dari 49,1 persen yang tercatat di Januari.
Indeks Sentimen Konsumen yang dirilis pada hari Jumat oleh Survei Konsumen Universitas Michigan (UM) turun menjadi 76,9 pada survei Februari 2024, turun dari 79,0 pada Januari dan di atas 66,9 pada Februari lalu. Laporan ketenagakerjaan AS bulan Februari akan dirilis Jumat pekan depan.
Adapun perak untuk pengiriman Mei 2024 naik 47,90 sen atau 2,09 persen menjadi USD23,364 per ons. Platinum untuk pengiriman April 2024 naik USD4,00 atau 0,45 persen menjadi USD888,00 per ons.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News