Mengutip The Business Times, Rabu, 19 Juli 2023, secara kuartal-ke-kuartal, PDB tumbuh hanya 0,8 persen pada periode April hingga Juni, menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional. Pertumbuhan itu turun dari ekspansi 2,2 persen di kuartal I. Analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan kenaikan 0,5 persen di kuartal II.
Pada basis tahun-ke-tahun, PDB meningkat 6,3 persen di kuartal II, meningkat dari 4,5 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini. Namun angka itu di bawah perkiraan pertumbuhan 7,3 persen.
Baca: Sebelum Investasi Obligasi, Kenali 7 Risikonya |
Laju tahunan adalah yang tercepat sejak kuartal II-2021, tetapi pembacaan tersebut sangat condong oleh kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh penguncian covid-19 yang ketat di Shanghai dan kota-kota besar lainnya tahun lalu.
"Pertumbuhan PDB kuartal II Tiongkok mengejutkan sisi negatifnya, dengan pembacaan utama di 6,3 persen. Jelas, kita mungkin harus merangkul gelombang baru penurunan prospek pertumbuhan dalam beberapa hari ke depan," kata Ekonom Guotai Junan Internasional Zhou Hao.
Untuk Juni saja, penjualan ritel Tiongkok tumbuh 3,1 persen, melambat tajam dari lonjakan 12,7 persen di Mei, menurut data. Analis memperkirakan pertumbuhan 3,2 persen. Pertumbuhan output industri secara tak terduga naik jadi 4,4 persen bulan lalu dari 3,5 persen pada Mei, tetapi permintaan tetap suam-suam kuku di tengah pemulihan ekonomi usai covid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News