Melansir The Business Times, Rabu, 9 Agustus 2023, data dari Administrasi Umum Bea Cukai menunjukkan, pengiriman minyak mentah ke importir minyak terbesar dunia pada Juli mencapai 43,69 juta metrik ton, atau 10,29 juta barel per hari (bpd). Impor Juni sebesar 12,67 juta barel per hari merupakan rekor tertinggi kedua.
Namun, impor minyak 17 persen lebih tinggi dari 8,79 juta barel per hari yang dibawa tahun sebelumnya, periode ketika ekonomi Tiongkok terpukul oleh wabah covid yang meluas dan penguncian yang ekstensif. Impor mentah untuk tujuh bulan pertama tahun ini mencapai 325,8 juta metrik ton, naik 12,4 persen dari periode yang sama di 2022.
"Penurunan (month-on-month) ini disebabkan oleh penurunan impor dari tiga besar eksportir minyak mentah, yaitu AS, Arab Saudi, dan Rusia, yang memangkas ekspor di tengah penurunan target produksi dan/atau permintaan domestik yang lebih tinggi,” kata Analis Minyak Mentah Tiongkok di Vortexa di Singapura Emma Li.
Baca: Moody's Turunkan Peringkat 10 Bank di AS |
Li mencatat persediaan minyak mentah darat Tiongkok lebih dari 1,02 miliar barel pada akhir Juli dan kenaikan yang konsisten dalam stok tersebut dapat memungkinkan penyulingan Tiongkok untuk memperlambat pembelian mereka dalam beberapa bulan mendatang.
Meskipun impor keseluruhan lebih rendah, kilang milik negara menaikkan tingkat pemrosesan mereka pada Juli menjadi rata-rata 78 persen-82 persen, naik 2-3 poin persentase dari Juni, menurut data dari konsultan Zhuochuang. Konsumsi bensin diperkirakan meningkat di tengah permintaan perjalanan musim panas.
Persediaan bensin domestik turun sekitar tiga persen antara pertengahan Juni dan pertengahan Juli, sementara persediaan diesel naik sekitar dua persen karena volume ekspor barang dagangan yang lemah dan perlambatan di sektor properti terus mengurangi permintaan, menurut data dari konsultan Longzhong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News