Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

2 Faktor Ini Jadi Pemicu Kejatuhan Wall Street, Apa Saja?

Angga Bratadharma • 17 Mei 2023 08:04
New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) berakhir lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Pelemahan terjadi karena investor menimbang kekhawatiran plafon utang Negara Paman Sam dan laporan pendapatan yang mengecewakan dari Home Depot.
 
Mengutip Xinhua, Rabu, 17 Mei 2023, indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 336,46 poin atau 1,01 persen menjadi 33.012,14. Sedangkan indeks S&P 500 turun 26,38 poin atau 0,64 persen menjadi 4.109,90. Indeks Komposit Nasdaq turun 22,16 poin atau 0,18 persen menjadi 12.343,05.
 
Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan real estat dan energi memimpin penurunan dengan melemah masing-masing 2,61 persen dan 2,54 persen. Layanan komunikasi dan teknologi melawan tren dengan naik masing-masing 0,59 persen dan 0,16 persen.

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan para pemimpin kongres untuk putaran kedua negosiasi batas utang Selasa sore waktu setempat. Ketua DPR Kevin McCarthy mengatakan kepada wartawan masih mungkin untuk mencapai kesepakatan pada akhir minggu untuk menaikkan batas pinjaman dan menghindari bencana ekonomi paling cepat 1 Juni.
Baca: Gawat, IMF Bunyikan Alarm Keras Jika AS Gagal Bayar Utang, Apa Dampaknya?

Gedung Putih mengatakan Biden akan mempersingkat perjalanan internasionalnya yang akan datang, mengingat kebuntuan pagu utang. Kebuntuan pagu utang yang genting di Washington semakin menarik perhatian investor. Sampai saat ini, anggota parlemen AS telah gagal menyetujui untuk meningkatkan batas utang.
 
"Karena kedua belah pihak tahu apa yang dipertaruhkan, default tidak mungkin terjadi. Namun, setiap hari mendekati batas waktu 1 Juni Departemen Keuangan tanpa resolusi kemungkinan akan meningkatkan volatilitas di pasar, memangkas permintaan aset berisiko AS, dan bahkan mempercepat resesi," menurut catatan Ahli Strategi Principal Asset Management.

Orang AS pangkas pengeluaran

Investor juga mencerna data penjualan ritel dan perkiraan lemah dari Home Depot, yang memangkas prospeknya setelah penjualan kuartal pertama turun lebih dari yang diharapkan, sebuah tanda orang Amerika memangkas pengeluaran mereka untuk rumah.
 
Biro Sensus AS melaporkan penjualan ritel AS meningkat 0,4 persen pada April bulan ke bulan, lebih rendah dari perkiraan konsensus 0,7 persen. Penurunan bulan ke bulan di Maret direvisi menjadi minus 0,7 persen dari minus satu persen.
 
Investor juga mendengar dari beberapa gubernur bank sentral yang memberi sinyal bahwa mereka melihat suku bunga tetap tinggi atau bahkan lebih tinggi. Presiden Federal Reserve Richmond Thomas Barkin mengatakan bank sentral masih ingin diyakinkan inflasi terkendali dan dia akan mendukung kenaikan suku bunga dana federal lebih lanjut jika diperlukan.
 
"Federal Reserve belum mencapai titik di mana suku bunga cukup ketat," pungkas Presiden Federal Reserve Cleveland Loretta Mester.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan