IMF menyebutkan pertemuan dengan para pemimpin negara akan fokus pada ekonomi Tiongkok, covid-19, kebijakan keringanan utang, dan akan melibatkan pejabat dari China Development Bank dan Export-Import Bank of China.
"Ini adalah pertama kalinya, mudah-mudahan, kita dapat duduk bersama dan membahas masalah yang sangat mendesak yang dihadapi Tiongkok, dan dunia," kata Georgieva, dilansir dari The Business Times, Senin, 12 Desember 2022.
Georgieva mengatakan selama pertemuan Beijing dia bermaksud untuk membahas cara-cara mempercepat partisipasi Tiongkok dalam penghapusan utang bagi negara-negara miskin dan berkembang sebagai kreditur bilateral resmi terbesar di dunia.
Baca: Kemenkop UKM Sebut 30% Infrastruktur Publik untuk UMKM Sudah Terpenuhi |
"Saya sangat berharap ketika kita memiliki kesempatan minggu depan untuk membahas masalah ini, kita akan terus mencari solusi yang lebih baik dan memperkuat kapasitas kerangka kerja bersama guna mewujudkannya," katanya, merujuk pada lambatnya negara-negara G20 untuk meluncurkan kerangka kerja restrukturisasi utang bersama.
Sedangkan Presiden Bank Dunia David Malpass mengaku akan bergabung dalam diskusi di Beijing, bersama dengan pejabat dari Organisasi Perdagangan Dunia, Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan, dan lain-lain.
Georgieva dan Malpass sama-sama menyerukan reformasi kerangka kerja bersama untuk menawarkan pembekuan pembayaran layanan utang kepada negara-negara yang berutang besar ketika mereka mengajukan permohonan keringanan utang dan jadwal yang lebih jelas guna mencapai kesepakatan tentang perlakuan utang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News