Perkiraan datang menjelang pertemuan kebijakan Bank of Japan yang diawasi ketat minggu depan, ketika dewan akan menghasilkan prakiraan triwulanan baru dan memperdebatkan seberapa banyak kemajuan yang dicapai ekonomi dalam memenuhi target harga dua persen secara berkelanjutan.
"Ekonomi Jepang pulih secara moderat dengan tanda-tanda positif yang muncul, seperti kenaikan upah yang stabil dan selera belanja perusahaan yang kuat," kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dilansir The Business Times, Jumat, 21 Juli 2023.
"Penting untuk memastikan Jepang membuat kemajuan yang mantap dalam keluar dari deflasi, dan beralih ke masyarakat dengan kenaikan upah menjadi norma," tambahnya, dalam pertemuan dewan ekonomi utama pemerintah.
Baca: Ekonomi Tiongkok Tumbuh 6,3% di Kuartal II-2023 |
Dalam tinjauan prakiraannya pada pertengahan tahun, pemerintah memperkirakan ekonomi tumbuh 1,3 persen pada tahun fiskal saat ini yang berakhir pada Maret 2024, turun dari 1,5 persen yang diproyeksikan pada Januari. Hal itu karena penurunan ekspor akibat melambatnya permintaan global.
Tetapi juga mengharapkan konsumsi yang kuat dan belanja modal untuk mendukung pertumbuhan, memproyeksikan ekspansi 1,2 persen pada tahun fiskal 2024. Sedangkan inflasi konsumen secara keseluruhan, yang tidak menghilangkan barang apapun, kemungkinan mencapai 2,6 persen tahun fiskal ini, kata pemerintah.
Angka itu lebih tinggi dari 1,7 persen yang diproyeksikan pada Januari dan melebihi target dua persen Bank of Japan. Pemerintah mengharapkan inflasi mencapai 1,9 persen pada tahun fiskal 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News