Melansir Channel News Asia, Jumat, 11 Oktober 2024, harga minyak mentah berjangka Brent turun 39 sen, atau 0,5 persen, menjadi Usd79,01 per barel pada pukul 01.52 GMT.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 32 sen, atau 0,4 persen, menjadi USD75,53 per barel.
Untuk minggu ini, kedua patokan tersebut menuju kenaikan 1 persen-2 persen.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Anjlok, Brent Dijual Cuma USD76/Barel |
Di Amerika Serikat, Badai Milton menerjang Samudra Atlantik pada hari Kamis setelah memotong jalur yang merusak di Florida, menewaskan sedikitnya 10 orang dan menyebabkan jutaan orang tidak memiliki listrik.
Kerusakan ini dapat mengurangi konsumsi bahan bakar di beberapa wilayah produsen dan konsumen minyak terbesar di dunia.
“Para investor sedang mengevaluasi bagaimana kerusakan akibat badai dapat berdampak pada ekonomi AS dan permintaan bahan bakar,” kata Hiroyuki Kikukawa, presiden NS Trading, sebuah unit dari Nissan Securities.
“Harga minyak kemungkinan akan berada di sekitar level rata-rata 200 hari saat ini, dengan perhatian utama adalah apakah Israel akan membalas terhadap fasilitas-fasilitas minyak Iran,” jelas dia.
Rata-rata 200 hari untuk Brent berada di Usd81,68 per barel dan untuk WTI berada di USD77,36.
Patokan minyak mentah melonjak bulan ini setelah Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal ke Israel pada 1 Oktober, meningkatkan prospek pembalasan terhadap fasilitas-fasilitas minyak Iran. Israel belum merespon, dan harga minyak mentah telah menurun dan relatif datar sepanjang minggu ini.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, bagaimanapun, mengatakan bahwa setiap serangan terhadap Iran akan mematikan, tepat, dan mengejutkan.
Iran mendukung beberapa kelompok yang memerangi Israel, termasuk Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza, dan Houthi di Yaman.
Di Lebanon, serangan Israel di pusat kota Beirut pada Kamis malam menewaskan 22 orang dan melukai sedikitnya 117 orang, kata kementerian kesehatan Lebanon.
Sumber-sumber keamanan Lebanon mengatakan setidaknya satu tokoh senior Hizbullah juga menjadi target dalam serangan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News