Dolar AS. Foto: MI/Usman Iskandar.
Dolar AS. Foto: MI/Usman Iskandar.

Dolar AS Semakin Berotot Jelang Rilis Data Inflasi

Husen Miftahudin • 13 Februari 2024 09:00
New York: Dolar Amerika Serikat (AS) sedikit menguat terhadap mata uang utama pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena investor bersiap menunggu data inflasi AS dan penjualan ritel minggu ini sebagai petunjuk kapan Federal Reserve akan memulai penurunan suku bunga yang sudah diantisipasi secara luas.
 
Melansir Investing.com, Selasa, 13 Februari 2024, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya naik 0,1 persen pada 104,12, karena pasar memperkirakan indeks harga konsumen (CPI) untuk Januari, yang akan dirilis pada Selasa waktu setempat, akan memberikan keyakinan lebih lanjut kepada The Fed, inflasi melambat menuju target dua persen.
 
Ekonom Wall Street memperkirakan IHK secara tahunan akan terjadi inflasi sebesar 2,9 persen, turun dari inflasi 3,4 persen pada bulan sebelumnya, menurut jajak pendapat Reuters. CPI inti juga diperkirakan akan memperlambat pertumbuhannya secara tahunan di Januari menjadi 3,7 persen dari 3,9 persen pada periode sebelumnya.

Menjelang laporan CPI pada Selasa, Federal Reserve Bank of New York pada Senin waktu setempat merilis Survei Ekspektasi Konsumen periode Januari, yang menunjukkan inflasi satu tahun dan lima tahun tidak berubah pada angka masing-masing 3,0 persen dan 2,5 persen
 
Sedangkan proyeksi kenaikan inflasi tiga tahun dari sekarang turun menjadi 2,4 persen, terendah sejak Maret 2020, dari 2,6 persen pada Desember 2023.
 
Penjualan ritel untuk periode Januari akan dirilis pada Kamis mendatang, dengan para ekonom memperkirakan penurunan 0,1 persen untuk Januari dari kenaikan 0,6 persen di Desember 2023.
 
Baca juga: Sukses Bikin Dolar AS Remuk, Rupiah Balik ke Level Rp15.500-an
 

Euro tergelincir


Sementara itu, euro tergelincir 0,1 persen terhadap dolar AS menjadi USD1,0771, jatuh dari level tertinggi 10 hari yang dicapai pada awal perdagangan. Sterling terakhir diperdagangkan pada USD1,2628, sedikit berubah.
 
Pembacaan pertumbuhan ekonomi zona euro pada kuartal keempat pada Rabu mendatang dapat memberikan arah baru.
 
Ada banyak data yang dirilis minggu ini di Inggris, termasuk angka inflasi dan produk domestik bruto (PDB), yang diperkirakan akan dirilis pada Rabu waktu setempat.
 
Data-data tersebut kemungkinan besar juga akan mempengaruhi opini mengenai kapan Bank of England akan mulai menurunkan suku bunganya. Saat ini terlihat tertinggal dari The Fed dan ECB.
 
Pasar juga mewaspadai yen yang sangat sensitif terhadap suku bunga, yang menguat tajam pada akhir tahun lalu karena pasar sudah memperkirakan awal penurunan suku bunga AS, namun sejak itu melemah karena waktu yang diundur.
 
Otoritas Jepang melakukan intervensi pada akhir 2022 untuk menopang yen yang melemah hingga 151,94 per USD. Dolar AS terakhir datar terhadap yen di 149,31.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan