Mengutip Antara, Rabu, 3 Mei 2023, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD31,10 atau 1,56 persen menjadi USD2.023,30 per ons, setelah menyentuh level tertinggi sesi di USD2.028,80 dan terendah di USD1.986,90.
Emas berjangka tergelincir USD6,90 atau 0,35 persen menjadi USD1.992,20 pada Senin, 1 Mei, setelah terdongkrak sebanyak 10 sen atau 0,01 persen menjadi USD1.999,10 pada Jumat, 28 April, dan naik sebanyak USD3,00 atau 0,15 persen menjadi USD1.999,00 pada Kamis, 27 April.
Emas jadi tempat berlindung yang aman
Dengan hampir empat minggu tersisa hingga potensi gagal bayar pembayaran kewajiban AS pada 1 Juni, pasar menjadikan emas sebagai tempat berlindung yang aman, mendorong logam kuning lebih tinggi sementara mengirim harga sebagian besar aset berisiko seperti minyak dan saham tergelincir.
"Sekarang emas telah menunjukkan rebound kuat dari basis dukungan horisontal yang terbentuk di area USD1.975 dan telah berkonsolidasi di atas zona USD1.991-1998, mungkin ada cukup bahan bakar untuk menembus resistansi USD2.010," kata Kepala Strategi Teknis SKCharting Sunil Kumar Dixit.
Emas juga mendapat dukungan dari dolar AS yang lebih lemah, kekhawatiran seputar sektor perbankan dan pembicaraan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menghentikan kenaikan suku bunga lebih dari satu tahun setelah kenaikan seperempat poin lainnya pada Rabu waktu setempat.
Pedagang sekarang sedang menunggu keputusan The Fed tentang suku bunga yang akan keluar pada Rabu waktu setempat. Sementara itu, data ekonomi yang dirilis lebih lanjut mendukung emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pemberi kerja AS memposting 9,6 juta lowongan di Maret, turun dari hampir 10 juta pada Februari dan terendah sejak April 2021.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 38,90 sen atau 1,54 persen, menjadi USD25,619 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Juli terangkat sebanyak USD13,60 atau 1,28 persen, menjadi USD1.078,30 per ons.
Baca: Miris, Morgan Stanley Kembali Berencana PHK, 3.000 Karyawan Bakal Jadi Korban! |
"Sekarang emas telah menunjukkan rebound kuat dari basis dukungan horisontal yang terbentuk di area USD1.975 dan telah berkonsolidasi di atas zona USD1.991-1998, mungkin ada cukup bahan bakar untuk menembus resistansi USD2.010," kata Kepala Strategi Teknis SKCharting Sunil Kumar Dixit.
Emas juga mendapat dukungan dari dolar AS yang lebih lemah, kekhawatiran seputar sektor perbankan dan pembicaraan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menghentikan kenaikan suku bunga lebih dari satu tahun setelah kenaikan seperempat poin lainnya pada Rabu waktu setempat.
Pedagang sekarang sedang menunggu keputusan The Fed tentang suku bunga yang akan keluar pada Rabu waktu setempat. Sementara itu, data ekonomi yang dirilis lebih lanjut mendukung emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pemberi kerja AS memposting 9,6 juta lowongan di Maret, turun dari hampir 10 juta pada Februari dan terendah sejak April 2021.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 38,90 sen atau 1,54 persen, menjadi USD25,619 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Juli terangkat sebanyak USD13,60 atau 1,28 persen, menjadi USD1.078,30 per ons.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News