Kilang Minyak. Foto : AFP.
Kilang Minyak. Foto : AFP.

Harga Minyak Dunia Mendingin

Arif Wicaksono • 20 Oktober 2023 09:22
Texas: Harga minyak dunia bervariasi pada pembukaan perdagangan hari ini. Minyak dunia sedikit terkoreksi setelah sempat menguat akibat krisis di Timur Tengah yang semakin memanas.
 
Dilansir Investing, Jumat, 20 Oktober 2023, harga minyak dunia Brent untuk kontrak Desember melemah 0,05 persen ke level 0,07 poin menjadi USD93,17 per barel. Minyak dunia West Texas Intermediate (WTI) naik satu persen ke level USD89 per barel.
 
baca juga: Fitch: Produksi Gas Tiongkok Tumbuh Solid

Harga minyak dunia sempat menguat kemarin setelah tokoh oposisi Suriah mengklaim kelompok yang kemungkinan didukung Iran di Suriah melancarkan serangan pesawat tak berawak ke fasilitas minyak dan pangkalan militer AS di wilayah timur negara itu, seiring dengan meningkatnya konflik Hamas-Israel.
 
Dikutip dari Oilprice.com, aktivis oposisi Suriah yang berbasis di Eropa, Omar Abu Layla, mengatakan bahwa tiga drone bermuatan bahan peledak menghantam ladang gas Conoco di provinsi Deir el-Zour di perbatasan dengan Irak,

Laporan aktivis Suriah ini dikonfirmasi oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, sehubungan dengan serangan ladang gas Conoco. Suriah mempunyai potensi untuk menjadi titik konflik baru karena Iran mengancam untuk mengerahkan milisi yang didukungnya di tempat-tempat proksi.
 
Kelompok milisi di Irak yang didukung oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah berjanji untuk menargetkan pasukan AS atas dukungan Biden terhadap serangan udara Israel di Gaza.
 
Serangan pesawat tak berawak ini terjadi ketika Presiden AS Joe Biden mengunjungi Israel.
 
Meskipun minyak Suriah tidak memberikan dampak apa pun terhadap pasar, terdapat kekhawatiran yang berkembang bahwa Irak, produsen minyak mentah terbesar kedua di OPEC, akan terkena dampak konflik Hamas-Israel.

Harga minyak tertekan

Pergerakan minyak dunia tertekan setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral akan tegas dalam komitmennya terhadap mandat dua persen inflasi dalam jangka panjang. Kenaikan suku bunga akan membuat orang membeli minyak lebih mahal karena mata uang dolar AS naik.
 
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi AS konsumen September di negara itu naik 3,7 persen dari tahun lalu. Sementara inflasi inti, tidak termasuk makanan dan energi, meningkat 4,1 persen.
 
"Inflasi masih terlalu tinggi, dan data yang baik dalam beberapa bulan hanyalah permulaan dari apa yang diperlukan untuk membangun keyakinan bahwa inflasi bergerak turun secara berkelanjutan menuju tujuan kami," kata Powell.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan