Dikutip dari Xinhua, Selasa, 9 Maret 2021, Fitch mencatat pemulihan aktivitas industri setelah lockdown akibat pandemi virus korona dan musim dingin yang sangat dingin memicu kekurangan pasokan gas pada akhir 2020, dengan permintaan yang kuat yang mengarah ke impor gas yang lebih tinggi.
Namun, Fitch menjelaskan bahwa krisis pasokan gas tahun lalu tidak separah yang terlihat pada 2017, karena perusahaan minyak nasional telah memindahkan beberapa pengiriman kontrak jangka panjang ke musim dingin untuk menutup kesenjangan permintaan.
Kehadiran terminal gas alam cair baru, fasilitas penyimpanan dan jaringan pipa juga membantu meningkatkan pasokan. Fitch memperkirakan pasokan gas jangka menengah dan panjang akan tetap kuat, didorong oleh momentum permintaan gas yang solid.
"Perusahaan minyak nasional mengarahkan investasi ke gas daripada minyak mentah dalam upaya mencapai netralitas karbon sambil menjaga energi nasional," kata Fitch.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News