Emas dunia. Foto: AFP.
Emas dunia. Foto: AFP.

Emas Dunia Kembali Menguat

Arif Wicaksono • 18 Mei 2024 07:35
Jakarta: Laju emas dunia kembali menguat pada penutupan perdagangan kemarin (Sabtu WIB). Emas dunia naik setelah data-data ekonomi AS memberikan kepastian baru mengenai penurunan suku bunga The Fed.
 
baca juga:  Harga Emas Masih Berani Berkilau di Tengah Penguatan Dolar

Dikutip dari Investing, Sabtu, 18 Mei 2024, laju emas dunia acuan XAU/USD naik 1,60 persen dengan berada pada level USD2.414 per ons. Emas dunia sudah naik 20,01 persen dalam setahun.
 
Perusahaan Manajer Investasi asal Swiss Julius Baer percaya emas memiliki potensi kenaikan lebih lanjut, seperti yang dinyatakan dalam sebuah catatan yang dikirim ke klien. Julie Baer menyebutkan selain kebijakan moneter AS, pasar emas masih didominasi oleh Asia.
 
"Kita harus mengakui bahwa kesediaan kawasan ini untuk membayar emas sebagai lindung nilai terhadap risiko ekonomi dan geopolitik tampak lebih besar dari yang kita harapkan," kata Kepala Riset di Julius Baer Carsten Menke dikutip dari Investing, Sabtu, 18 Mei 2024.

Data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan telah menghidupkan kembali harapan untuk penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed, bank sentral AS), mendorong harga emas dan perak.
 
"Hal ini dapat "menjadi insentif yang hilang bagi para pencari safe haven di dunia Barat untuk kembali ke pasar," tambahnya.
 
Bank-bank sentral telah membeli emas lebih banyak karena alasan geopolitik daripada alasan ekonomi. Di RRT, misalnya, ada keinginan untuk mengurangi ketergantungan pada Dolar AS, untuk menghindari potensi sanksi dengan memborong emas.
 
"kesediaannya untuk membayar telah meningkat seiring kenaikan harga emas," catat Julius Baer.

inflasi AS menurun

Harga emas naik setelah data menunjukkan Consumer Price Index (CPI)  AS menurun pada bulan April dari bulan Maret, sementara CPI inti juga turun dari bulan sebelumnya.
 
Angka-angka tersebut, yang diikuti oleh data penjualan eceran yang lebih lembut dari perkiraan, mendorong harapan inflasi akan mereda dalam beberapa bulan mendatang, memberikan kepercayaan diri yang lebih besar kepada Fed untuk mulai memangkas suku bunga.
 
Alat CME Fedwatch memperkirakan peluang yang lebih besar untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan September, yaitu hampir 54 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan