Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, tergelincir 96 sen atau 1,19 persen berada di USD79,74 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni merosot 94 sen atau 1,10 persen, menjadi ditutup di USD 84,18 per barel di London ICE Futures Exchange.
baca juga: Harga Minyak Dibatasi G7, Rusia: Belum Ada Kerugian! |
Analis pasar senior di Oanda Edward Moya menuturkan sebagian besar pelaku pasar energi belum mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang prospek pertumbuhan global. "Ada banyak berita utama tetapi tidak ada yang menggerakkan karena harga tampaknya melayang di atas USD80 per barel mengingat semua tantangan pasokan," kata Moya dikutip dari Antara, Selasa, 11 April 2023.
Analis senior di The PRICE Futures Group Phil Flynn mengatakan pengurangan produksi sukarela oleh beberapa negara penghasil minyak dan meningkatnya ketegangan geopolitik, minyak akan mulai membangun level terendah pada USD80 per barel dalam beberapa minggu mendatang,
Flynn memperkirakan persediaan minyak mentah komersial AS menunjukkan peningkatan 1 juta barel minggu ini selain pertumbuhan persediaan bensin dan solar.
Kenaikan dolar as bebani harga minyak
Selain itu, pertumbuhan yang solid Indeks dolar AS membebani harga aset dalam mata uang dolar AS. Dolar AS naik setelah data pekerjaan AS menunjukkan pasar tenaga kerja yang ketat, meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve lainnya. Kekuatan dolar membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya dan dapat membebani permintaan."Kami melihat perdagangan minggu ini akan sangat dipengaruhi oleh data inflasi yang ditampilkan oleh IHK (Indeks Harga Konsumen) dan IHP (Indeks Harga Produsen) yang kemungkinan akan menghidupkan kembali momok suku bunga yang lebih tinggi yang dapat memperkuat dolar AS," kata Presiden Ritterbusch and Associates Jim Ritterbusch.
Minyak mentah minggu lalu melonjak lebih dari 6,0 persen setelah OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, mengejutkan pasar dengan putaran baru pengurangan produksi mulai Mei.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News