Beberapa analis sebelumnya mengatakan pembatasan tersebut akan berdampak kecil pada pendapatan minyak yang saat ini diperoleh Moskow. Saat ini, campuran minyak mentah Ural andalan Rusia diperdagangkan di bawah level batas harga USD60 per barel, yang diberlakukan Barat sebagai bagian dari sanksi terhadap Moskow atas aksi militernya di Ukraina.
"Sejauh menyangkut kerugian, belum ada yang secara khusus melihat pembatasan itu," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan dalam pengarahan harian, dilansir dari Antara, Kamis, 12 Januari 2023.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pembatasan harga memungkinkan negara-negara non-Uni Eropa untuk terus mengimpor minyak mentah Rusia melalui laut, tetapi melarang perusahaan pengapalan, asuransi, dan reasuransi menangani kargo minyak mentah Rusia di seluruh dunia, kecuali jika dijual dengan harga kurang dari USD60.
Baca: Perempuan Milenial Bakal Paling Doyan Belanja di Ramadan 2023 |
Presiden Rusia Vladimir Putin bulan lalu menandatangani dekrit yang melarang pasokan minyak mentah dan produk minyak mulai 1 Februari selama lima bulan ke negara-negara yang mematuhi batas tersebut.
Minyak Rusia secara tradisional dijual dengan harga diskon untuk acuan internasional, seperti Brent. Diskon telah melebar setelah sanksi Barat yang diberlakukan atas konflik di Ukraina dan sekarang mencapai sekitar USD25-USD30 per barel terhadap Brent.
Peskov menambahkan Rusia akan melakukan segalanya untuk melindungi diri dari rencana ekonomi terkemuka Kelompok Tujuh (G7) untuk memberlakukan dua set batasan harga pada produk minyak Rusia.
Seorang pejabat G7 mengatakan koalisi akan berusaha untuk menetapkan dua batasan harga pada produk olahan Rusia pada Februari, satu untuk produk yang diperdagangkan dengan harga premium untuk minyak mentah dan yang lainnya perdagangan dengan harga diskon.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id