Kilang Minyak. Foto : AFP.
Kilang Minyak. Foto : AFP.

Laju Minyak Dunia Melemah

Arif Wicaksono • 01 Juni 2024 09:02
Texas: Laju harga minyak dunia melemah pada penutupan perdagangan kemarin. Minyak dunia melemah dari sisi demand ekonomi global.
 
baca juga: Turun Lagi, Harga Minyak Dunia Kembali Tebar Diskon

Dikutip dari Investing.com, Sabtu, 1 Juni 2024, laju minyak dunia acuan WTI melemah 0,94 persen dengan berada pada level USD77,18 per barel. Kemudian minyak dunia acuan Brent melemah 0,62 persen dengan berada pada level USD81,37 per barel.
 
Tekanan kepada permintaan minyak dunia datang dari data pertumbuhan Produk Domestik Bruto Amerika Serikat (AS) pada kuartal I 2024 yang direvisi turun menjadi 1,3 persen atau lebih rendah dari perhitungan sebelumnya di 1,6 persen. Komponen personal spending berada dibawah ekspetasi dengan mencapai 2 persen.
 
Untuk mengatasi krisis permintaan para anggota OPEC Plus memilih untuk tetap bersatu.  Pertemuan Konferensi OPEC ke-188, Pertemuan Joint Ministerial Monitoring Committee (JMMC) ke-54, dan Pertemuan Tingkat Menteri OPEC dan non-OPEC (ONOMM) ke-37 pada hari Minggu, 2 Juni 2024 akan membahas pengetatan produksi minyak dunia untuk negara OPEC dan non-OPEC.  

sentimen bearish harga minyak dunia

Namun terdapat tanda-tanda kegelisahan di dalam kartel tersebut: Angola meninggalkan OPEC pada bulan Desember, dengan mengatakan bahwa keanggotaannya tidak lagi menjadi kepentingan nasionalnya; Uni Emirat Arab dan Irak telah memompa minyak jauh melebihi jumlah yang disepakati; dan menteri perminyakan Irak mengatakan padaMei bahwa negaranya tidak akan menyetujui pemotongan baru apa pun.

Dalam jangka panjang, investor bertaruh pada harga minyak yang lebih rendah. Misalnya, kontrak berjangka minyak mentah Brent, patokan internasional, untuk pengiriman Desember 2027 dijual sekitar USD72 per barel, dibandingkan sekitar USD82 untuk pengiriman Juli ini.
 
CEO Black Gold Investors Gary Ross mengatakan meningkatnya jumlah kendaraan yang menggunakan listrik, gas alam, dan bahan bakar yang berasal dari minyak nabati menjadi alasan investor mungkin menghindari minyak.
 
Analis di Standard Chartered Bank dalam sebuah laporan yang dikirim ke Rigzone.com menuturkan posisi spekulatif telah berubah dari bearish menjadi netral selama 15 minggu pertama tahun ini, dengan pembelian bersih di seluruh kontrak utama Brent dan WTI rata-rata mencapai 2,8 juta barel per hari perdagangan (mb/td).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan