Melansir Yahoo Finance, Jumat, 31 Mei 2024, minyak mentah berjangka Brent turun USD1,74 atau 2,1 persen menjadi USD81,86 per barel. Sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD1,32 atau 1,7 persen menjadi USD77,91 per barel.
Stok minyak mentah AS turun lebih dari perkiraan pada pekan lalu karena pabrik penyulingan meningkatkan tingkat utilisasi tertingginya dalam lebih dari sembilan bulan, menurut data dari Badan Informasi Energi AS (EIA).
Namun, terdapat lonjakan mengejutkan dalam persediaan bensin dan bahan bakar sulingan karena permintaan melemah bahkan ketika produksi meningkat. "Kelemahan di pasar bensin terus menyeret sektor minyak lainnya," kata Alex Hodes, analis minyak di broker StoneX.
Para analis memperkirakan libur Hari Pahlawan AS pada 27 Mei, awal musim mengemudi di musim panas di AS, akan meningkatkan permintaan bahan bakar. Namun ukuran permintaan bensin EIA turun sekitar dua persen dari minggu sebelumnya menjadi 9,15 juta barel per hari.
"Saya memperkirakan penurunan harga bensin, khususnya, menjelang liburan akhir pekan, tetapi ketika pabrik penyulingan mulai memproduksinya, hal itu terlalu banyak untuk menguras persediaan produk," kata John Kilduff, partner di Again Capital.
"Permintaan bensin masih merupakan angka yang bagus, meskipun saya perkirakan akan meningkat mendekati 9,5 (juta barel per hari) menjelang liburan akhir pekan lalu," sambung dia.
Baca juga: Naik Berhari-hari, Kini Harga Minyak Dunia Ngasih 'Diskon' |
Turun ke level terendah
Bensin berjangka AS turun lebih dari dua persen ke level terendah dalam tiga bulan di USD2,40 per galon, sementara kontrak berjangka solar dengan sulfur ultra-rendah menetap di level terendah dalam 11 bulan.
Lebih lanjut menekan harga minyak, selera risiko investor telah berkurang oleh prospek tertundanya pelonggaran moneter di AS dan Eropa, kata analis di pialang keuangan ActivTrades. 'Fear trading' mendominasi pasar keuangan menjelang data indeks harga konsumen AS pada Jumat.
Investor minyak juga berhati-hati menjelang pertemuan OPEC+ akhir pekan ini. Kelompok produsen akan memutuskan apakah akan memperpanjang, memperdalam atau mengurangi pengurangan pasokan.
Permintaan bahan bakar yang lemah dan meningkatnya persediaan minyak global dapat membantu meyakinkan produsen OPEC+, termasuk Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, untuk mempertahankan pengurangan pasokan ketika mereka bertemu pada 2 Juni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News