Dikutip dari CNBC International, Indeks komposit Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,01 persen. Indeks komposit S&P500 naik 0,7persen. Kemudian Indeks komposit Nasdaq naik 1,10 persen.
baca juga: Laju Wall Street Tertekan Data Positif dari Paman Sam |
Saham yang menopang laju Wall Street adalah Deckers, First Solar Inc, dan GE Vernova Inc, Ross Stores, Constellation, Intel Corp, JP Morgan Chase dan Apple. Saham-saham yang melemah seperti Salesforce Inc, Johnson & Johnson, Workday Inc, Intuit Inc dan Dayforce inc.
Saham-saham AS menguat pada hari Jumat, 24 Mei 2024, karena investor mencari rebound setelah aksi jual dua hari di pasar. Dow mencatat aksi jual terburuknya dalam lebih dari setahun pada hari Kamis, bahkan ketika saham Nvidia menguat setelah laporan pendapatan kuartal pertama yang luar biasa.
"NVDA tidak dapat mendukung pasar menggarisbawahi bahwa bahkan perusahaan paling kuat di S&P 500 pun tidak dapat melawan The Fed," kata Kepala Strategi Global LPL Financial Quincy Krosby dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu, 25 Mei 2024.
Kekhawatiran terhadap inflasi memicu aksi jual selama dua hari, dengan risalah rapat The Fed yang dirilis pada hari Rabu menyoroti kekhawatiran yang masih ada di kalangan pejabat The Fed mengenai pemotongan suku bunga yang terlalu cepat. Kekhawatiran tersebut terbukti pada hari Kamis, dengan rilis data PMI yang menunjukkan perekonomian masih panas dan tanda-tanda kenaikan harga.
Menurut FedWatch Tool CME, peluang penurunan suku bunga The Fed didorong kembali ke pertemuan FOMC The Fed pada November, bukan penurunan pertama yang terjadi pada bulan September.
Aksi investor
Investor akan mencermati rilis data PCE minggu depan untuk mengukur apakah inflasi bergerak lebih rendah atau tidak. Rilis laporan PCE pada hari Jumat depan dapat menawarkan pasar katalis positif jika data yang dirilis lebih dingin dari perkiraan. Jika tidak, bahkan jika PCE tetap stabil pasar dapat puas bahwa inflasi masih terkendali."Namun aksi pasar kemarin menunjukkan bahwa investor dan pedagang sama-sama kehilangan kesabaran terhadap ketidakmampuan The Fed untuk meredam harga yang terus naik,” kata Krosby.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News