Lee Su-jin, mantan petugas kebersihan yang masuk dalam daftar orang terkaya Forbes. Foto: The Investor/Korea Herald.
Lee Su-jin, mantan petugas kebersihan yang masuk dalam daftar orang terkaya Forbes. Foto: The Investor/Korea Herald.

Dulu Jadi Petugas Kebersihan, Kini Jadi 50 Orang Terkaya di Korea

Ade Hapsari Lestarini • 20 Juni 2023 11:02
Jakarta: Sudah menjadi yatim piatu sejak kecil, Lee Su-jin menghabiskan awal usia 20-an bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah hotel cinta -sebuah hotel jangka pendek yang melayani pasangan- di Korea Selatan.
 
Sekarang berusia 45 tahun, Lee memulai debutnya masuk dalam daftar 50 Orang Terkaya Korea di peringkat 26 dengan kekayaan bersih sebesar USD1,2 miliar.
 
Melansir Forbes, Selasa, 20 Juni 2023, kekayaan Lee berasal dari 32 persen sahamnya, yang dia pegang bersama istri dan dua putrinya, di Yanolja, superapp perjalanan Korea Selatan yang dia dirikan pada 2005.

Ide mendirikan Yanolja, yang berarti "Hei, ayo bermain" dalam bahasa Korea dan menyediakan hotel dan pemesanan perjalanan, muncul saat Lee memulai situs web untuk ulasan hotel cinta.
 
Miliarder teknologi Jepang Masayoshi Son's SoftBank Vision Fund 2 membeli saham minoritas di perusahaan yang berbasis di Seoul itu seharga USD1,7 miliar pada 2021, senilai USD6,7 miliar.
 
 
Baca juga: Keren! Usia 32 Tahun, Pria Ini Jadi Orang Kaya Baru di Jepang

 
Pada Februari, raksasa perjalanan online yang terdaftar di Nasdaq, Booking Holdings, investor utama Yanolja lainnya, mengungkapkan dalam pengajuan peraturan, mereka telah menurunkan nilai perusahaan sebesar 60 persen tahun lalu sejalan dengan penurunan valuasi pasar untuk sektor tersebut.
 
Meski begitu, Yanolja mendapat manfaat dari kebangkitan pascapandemi dalam perjalanan global. Dalam sembilan bulan pertama 2022, Yanolja melaporkan pendapatan sebesar 444,3 miliar won (USD345 juta), naik 87 persen dari periode tahun sebelumnya, sementara laba bersih naik 22 persen menjadi 23,5 miliar won.
 
Perusahaan juga memperluas bisnis berbasis cloud dalam beberapa tahun terakhir. Penjualan perangkat lunaknya yang membantu hotel mengelola reservasi dan memprediksi perilaku pelanggan meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2021, menghasilkan 16 persen dari total pendapatan.
 
"Hotel sangat, sangat tidak efisien karena proses manual dan tidak ada aliran data," kata CEO Yanolja Kim Jong-yoon dalam wawancara dengan Forbes Asia tahun lalu.
 
Dia menyebut, dengan menggunakan perangkat lunak perusahaan, sangat mungkin untuk menghemat sejumlah besar sumber daya (industri perhotelan telah) terbuang percuma.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan