Ditandatangani pada 2022, CEPA India-UEA diharapkan dapat meningkatkan nilai total perdagangan bilateral barang hingga lebih dari USD100 miliar dan jasa hingga lebih dari USD15 miliar dalam lima tahun. Menteri Piyush mengatakan kedua negara juga mencari cara untuk meningkatkan perdagangan lebih lanjut.
baca juga: India Bela Pertemuan G20 di Kashmir, Tiongkok Bersikeras Memboikot |
"Kami ingin menjadikan UEA sebagai pemasok utama produk minyak bumi kami. India telah meminta UEA untuk meningkatkan sumber produk minyak sulingan dari India. Produk minyak bumi berkualitas rendah dari negara ketiga dapat disuling oleh kilang India," kata Goyal, dikutip dari Arab News, Selasa, 13 Juni 2023.
Dia menambahkan keputusan signifikan telah diambil untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi bisnis. UEA memiliki target perdagangan bilateral senilai USD100 miliar pada 2030. Dalam pertemuan tersebut juga diputuskan untuk membentuk subkomite baru untuk menangani isu-isu terkait perdagangan jasa dan berbagi data perdagangan jasa. Dewan CEPA India-UEA juga akan dibentuk untuk lebih memfasilitasi implementasi perjanjian tersebut.
Goyal mengatakan bank sentral kedua negara juga membahas mekanisme perdagangan rupee-dirham. Perjanjian tersebut diatur untuk memberikan akses pasar preferensial India ke UEA di lebih dari 97 persen dari jalur tarifnya yang mencakup 99 persen ekspor India ke negara Teluk dalam hal nilai. Kesepakatan ini mencakup sektor padat karya seperti permata dan perhiasan, tekstil, kulit, pertanian, dan kayu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News