Pertemuan G7 yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Foto: Setpres.
Pertemuan G7 yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Foto: Setpres.

G7 Beri Komitmen USD5 Miliar Atasi Kerawanan Pangan Global

Antara • 28 Juni 2022 17:26
Jerman: Kelompok Tujuh (G7) negara demokrasi dengan pendapatan tinggi akan berkomitmen hingga USD5 miliar untuk meningkatkan ketahanan pangan global. G7 menanggapi kekhawatiran di negara-negara berkembang tentang ancaman kelaparan yang dipicu oleh perang di Ukraina.
 
Pada hari terakhir KTT G7 di Jerman, seorang pejabat tersebut mengatakan Amerika Serikat akan menyediakan lebih dari setengah dari jumlah itu, yang akan digunakan untuk upaya memerangi kelaparan di 47 negara dan untuk mendanai organisasi regional.
 
baca juga: G7 Berkomitmen Alokasikan Rp74 Triliun untuk Tangani Krisis Pangan Global

G7 sedang berusaha untuk menggalang negara-negara berkembang, banyak yang memiliki hubungan dekat dengan Rusia, untuk menentang invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina, dan mengundang lima negara demokrasi berpenghasilan menengah dan rendah ke KTT untuk memenangkan mereka.
 
Beberapa negara berkembang, yang juga merupakan mantan korban kolonialisme barat, melihat keluhan Barat tentang Ukraina sebagai tindakan mementingkan diri sendiri dan lebih peduli pada dampak melonjaknya harga pangan pada populasi mereka.

Beberapa menyalahkan sanksi Barat, bukan invasi Rusia ke salah satu produsen biji-bijian terbesar di dunia dan blokade pelabuhannya, atas kekurangan tersebut.
 
"Tindakan Putin telah menjadi inti dan hal dari mana Anda dapat menarik garis langsung ke semua kerentanan yang kita lihat di seluruh dunia dalam hal ketahanan pangan," kata pejabat itu dikutip dari Antara, Selasa, 28 Juni 2022.
 
"Tindakannya telah mencekik produksi pangan dan pertanian dan telah menggunakan makanan sebagai senjata perang melalui penghancuran gudang pertanian, fasilitas pemrosesan dan blokade efektif pelabuhan Laut Hitam," tambahnya.
 
Sekitar USD2 miliar dari komitmen akan digunakan untuk intervensi kemanusiaan langsung, dengan USD760 juta lainnya untuk bantuan pangan guna meningkatkan ketahanan dan produktivitas sistem pangan di seluruh dunia.
 
Secara terpisah, para pemimpin sepakat untuk mengambil pendekatan yang lebih terkoordinasi untuk menantang praktik perdagangan Tiongkok dalam perdagangan global.
 
Mereka juga berjanji untuk bekerja menghapus kerja paksa, termasuk kerja paksa yang didukung negara, dari rantai pasokan global.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan