Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Wall Street Ambruk Gara-gara Kenaikan Imbal Hasil Treasury

Husen Miftahudin • 30 Mei 2024 08:30
New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih rendah pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor semakin gelisah mengenai prospek suku bunga.
 
Mengutip Xinhua, Kamis, 30 Mei 2024, Dow Jones Industrial Average turun 411,32 poin atau 1,06 persen menjadi 38.441,54. S&P 500 merosot 39,09 poin atau 0,74 persen menjadi 5.266,95. Indeks Komposit Nasdaq merosot 99,30 poin atau 0,58 persen menjadi 16.920,58.
 
Sebanyak sebelas sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan energi dan industri memimpin penurunan dengan masing-masing turun 1,76 persen dan 1,42 persen. Teknologi mencatatkan penurunan terlemah, turun 0,36 persen.
 
Lebih dari dua pertiga dari 30 saham Dow melemah. Penyedia asuransi UnitedHealth memimpin penurunan rata-rata saham blue-chip dengan penurunan hampir empat persen menyusul komentar manajemen seputar bisnis Medicaid mereka. Saham lain yang terkait dengan program asuransi kesehatan federal juga turun, termasuk Molina Healthcare, Humana, dan Elevance Health.
 
Perekonomian AS berkembang dengan kecepatan 'sedikit atau sedang' di sebagian besar wilayah sejak awal April, dengan konsumen menolak harga yang lebih tinggi, menurut survei kontak bisnis regional Federal Reserve Beige Book.
 
"Belanja ritel sedikit meningkat, mencerminkan belanja diskresi yang lebih rendah dan sensitivitas harga yang meningkat di kalangan konsumen. Pandangan keseluruhan menjadi lebih pesimistis di tengah laporan meningkatnya ketidakpastian dan risiko penurunan yang lebih besar," menurut laporan tersebut.
 
Baca juga: 2 Sektor Ini Bikin IHSG Ambles 1,56%
 

Imbal hasil Treasury AS capai level tertinggi

 
Adapun, imbal hasil Treasury AS diperdagangkan pada level tertinggi sesi ini menyusul lesunya lelang utang pemerintah untuk ketiga kalinya berturut-turut. Investor menunjukkan relatif sedikit minat terhadap surat utang tujuh tahun dalam lelang senilai USD44 miliar pada Rabu, dengan obligasi tersebut dijual dengan imbal hasil 4,650 persen, lebih tinggi dari harga pasar pada saat penjualan.
 
"Hari ini adalah soal suku bunga dimana imbal hasil obligasi 10 tahun dan 2 tahun telah menyentuh tingkat yang tidak nyaman. Itu semua menciptakan kegelisahan di kalangan investor," ucap Adam Turnquist, kepala strategi teknis di LPL Financial.
 
David Miller, kepala investasi Catalyst Funds di New York, mengatakan Federal Reserve mungkin tidak akan mampu menurunkan suku bunga seperti yang mereka katakan. "Tidak jelas bagaimana cara menurunkan suku bunga tanpa menaikkan inflasi," tutur dia.
 
Menurut alat CME FedWatch, investor kini melihat peluang 54 persen Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tetap stabil melalui tiga pertemuan berikutnya, naik dari 42 persen pada minggu lalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan