Mengacu data RTI, Rabu, 29 Mei 2024, pada penutupan perdagangan IHSG tercatat melemah 113,39 poin menjadi 7.140,22. IHSg sempat mencapai level tertinggi harian di 7.282 namun kembali melemah hingga menyentuh level 7.127,2.
Hari ini tercatat sebanyak 16,16 miliar saham telah ditransaksikan dengan nilai Rp12,71 triliun.
Adapun jumlah saham emiten yang mengalami pelemahan hari ini sebanyak 364 saham. Lalu yang menguat sebanyak 186 saham. Sedangkan lainnya sebanyak 235 saham stagnan.
Berdasarkan data sektoral Bursa Efek Indonesia (BEI), saham yang mengalami pelemahan terdalam berasal dari sektor infrastruktur yang terkontraksi 2,28 persen. Lalu disusul oleh sektor teknologi yang minus 2,19 persen.
Baca juga: Drama IHSG Rabu Pagi: Sempat Menguat sebelum Akhirnya Terjun Bebas |
Sementara sektor saham yang mengalami penguatan adalah sektor energi dan transportasi. Masing-masing melemah 0,45 persen dan 0,63 persen.
Pelemahan IHSG hari ini terpantau sejalan dengan pelemahan bursa saham Asia lainnya. Masih mengacu data RTI, Nikkei 225 Index hari ini melemah 0,77 persen, Hang Seng Index melemah 1,83 persen, dan Straits Times Index melemah 0,21 persen.
Pelemahan IHSG terseret sentimen eksternal
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan pelemahan IHSG hari ini disebabkan oleh faktor eksternal.Menurutnya, bursa regional Asia karena dipengaruhi sentimen dari kenaikan imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun yang naik hampir 10 basis poin (bps) menjadi 5,54 persen, sehingga pelaku pasar menahan diri masuk ke aset keuangan equity.
Kenaikan imbal hasil tersebut dampak dari sikap petinggi The Fed, yaitu Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari yang mengatakan bahwa tidak akan mengesampingkan kenaikan suku bunga tambahan apabila tekanan inflasi muncul kembali.
Neel Kashkari juga menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa The Fed harus menunda pemotongan suku bunga sampai inflasi membaik secara signifikan, dan bahkan mungkin menaikkan suku bunga apabila inflasi gagal turun lebih jauh.
Dengan demikian, pasar terus mengurangi spekulasi terhadap penurunan suku bunga The Fed pada tahun ini, menyusul pernyataan tersebut.
Selain itu, dari Timur Tengah, terdapat meningkatnya risiko geopolitik yang menjadi perhatian pasar, menyusul berita bahwa militer Israel membantah menyerang sebuah kamp tenda di sebelah barat Rafah, yang mana otoritas kesehatan Gaza melaporkan bahwa penembakan tank Israel menewaskan sedikitnya 21 orang di zona evakuasi sipil yang ditunjuk.
“IHSG bergerak di zona merah yang terseret dari sentimen eksternal," sebut Tim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News