baca juga: Harga Emas Terus Melonjak, Target Bisnis Pembiayaan Emas BSI Tumbuh 30% pada 2024 |
Melansir Investing, harga emas dunia acuan XAU/USD terkoreksi sebesar 0,23 persen ke level USD2.386 per ons pada pembukaan perdagangan Senin, 22 April 2024. Harga emas dunia sudah naik 20,65 persen dalam setahun.
Padahal, harga emas sempat berkonsolidasi di sekitar USD2.400 per ons untuk meraih rekor penutupan mingguan baru. Emas terus mendapatkan keuntungan dari ketidakpastian geopolitik seiring kekacauan yang terjadi di Timur Tengah.
Tanda-tanda momentum emas, setidaknya untuk saat ini, sedang melemah walaupun konflik di Timur Tengah tidak akan berhenti ketika Israel dan Iran saling melancarkan serangan militer.
Ketegangan masih belum mereda, namun setidaknya sudah stabil dapat menghilangkan beberapa permintaan safe haven terhadap emas, yang dapat memberikan fokus baru pada kebijakan moneter The Fed.
Investor emas dunia mengkaji pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell mengejutkan pasar dengan komentar singkatnya yang hawkish. Saat berbicara di sebuah acara di Washington, D.C., Powell mengatakan bank sentral kurang yakin akan kesiapannya menurunkan suku bunga.
Pemotongan suku bunga pada Juni pada dasarnya tidak mungkin dilakukan, dan pasar hanya melihat peluang 50/50 untuk penurunan suku bunga pada Juli.
The Fed
Ketidakpastian mengenai penurunan suku bunga The Fed semakin membesar. Peluang pasar untuk tidak adanya pemotongan tahun ini adalah sekitar 11 persen. Namun kemungkinan tersebut menjadi perhatian dengan tingginya inflasi.Ekonom Bank of America (BofA) mengatakan ada risiko nyata The Fed tidak akan melakukan pemangkasan suku bunga paling cepat hingga Maret 2025 meskipun untuk saat ini mereka masih menggunakan perkiraan Desember untuk satu-satunya pemangkasan suku bunga tersebut. Pelaku pasar pada awal 2024 telah memperkirakan setidaknya enam kuartal persentase pengurangan.
Ekonom BofA Stephen Juneau menuturkan ini adalah realitas The Fed yang bergantung pada data. Dengan data inflasi yang melebihi ekspektasi pada awal tahun ini akan membuat The Fed menunda segala urgensi untuk melakukan pemotongan suku bunga.
Menurut data CME Group pedagang berjangka kini menetapkan kemungkinan sekitar 70 persen The Fed akan menurunkan suku bunga pada pertengahan September. Tingginya inflasi dapat mempertahankan tingkat pembatasan suku bunga The Fed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News