Ilustrasi, investor pusing gegara pergerakan saham di Wall Street ambruk. Foto: AFP.
Ilustrasi, investor pusing gegara pergerakan saham di Wall Street ambruk. Foto: AFP.

Wall Street Tergelincir, Investor 'Menanggung' Boncos

Husen Miftahudin • 02 Oktober 2024 08:14
New York: Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), setelah Iran menembakkan lebih dari 100 rudal ke Israel sebagai balasan atas invasi darat ke Lebanon selatan.
 
Mengutip Xinhua, Rabu, 2 Oktober 2024, indeks Dow Jones Industrial Average turun 173,18 poin atau 0,41 persen menjadi 42.156,97. Indeks S&P 500 turun 53,73 poin atau 0,93 persen menjadi 5.708,75. Indeks Nasdaq Composite turun 278,81 poin atau 1,53 persen menjadi 17.910,36.
 
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor teknologi dan real estate memimpin penurunan dengan masing-masing turun 2,66 persen dan 0,66 persen. Sementara itu, sektor energi dan utilitas memimpin kenaikan dengan masing-masing naik 2,23 persen dan 0,81 persen.

Harga minyak melonjak, dan saham anjlok pada perdagangan Selasa, karena kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah membebani pasar, menurut para analis.
 
"Masih banyak yang tidak pasti. Eskalasi signifikan oleh Iran berisiko menyeret AS ke dalam perang, yang mungkin ingin dihindari oleh Teheran," kata David Oxley dari Capital Economics.
 
Baca juga: Ditutup Menguat, IHSG Tertopang Saham Energi
 

Manufaktur AS tetap stabil


Di sisi ekonomi, manufaktur AS tetap stabil pada September, menurut Institute for Supply Management (ISM). Indeks manajer pembelian AS di bidang manufaktur tidak berubah pada 47,2, masih menandakan kontraksi karena angka di bawah 50 menunjukkan sektor yang menyusut.
 
Sementara itu, data pasar kerja AS mengejutkan para analis, karena lowongan kerja meningkat secara tak terduga pada bulan Agustus. Ada 8,04 juta lowongan pada akhir bulan, naik dari 7,71 juta pada bulan Juli, yang menunjukkan pasar tenaga kerja tetap tangguh meskipun ada tanda-tanda perlambatan bertahap.
 
Para investor kini menanti laporan penggajian nonpertanian untuk periode September yang akan dirilis pada Jumat, yang dapat berfungsi sebagai katalis bagi rata-rata utama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan