Ilustrasi. Foto: AFP
Ilustrasi. Foto: AFP

Harga Minyak Dunia Turun 1%

Antara • 29 September 2023 07:49
New York: Harga minyak merosot sekitar satu persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena para pedagang mengambil keuntungan setelah harga melonjak ke level tertinggi 10 bulan.
 
Melansir Antara, Jumat, 29 September 2023, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November tergelincir USD1,17 atau 1,2 persen menjadi USD95,38 per barel di London ICE Futures Exchange.
 
Sedangkan harga untuk Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman November terpangkas USD1,97 atau 2,1 persen menjadi USD91,71 per barel di New York Mercantile Exchange.
 
Sebelumnya, kelangkaan pasokan dan persediaan mengangkat harga Brent bulan depan mencapai USD97,69 tertinggi sejak November 2022. WTI juga naik ke level tertinggi sejak Agustus 2022 di USD95,03.
 
Baca juga: Harga Minyak Rebound
 
"Minyak sudah siap untuk mundur. Setelah kurang beberapa dolar dari level USD100, para pedagang energi dengan cepat mengunci keuntungan," kata Analis Oanda Edward Moya.
 
Beberapa pedagang khawatir harga minyak yang tinggi akan memicu inflasi, mendorong Federal Reserve AS dan bank sentral lainnya untuk tetap mempertahankan suku bunga tinggi.
 
"Minyak mentah kini menjadi katalis penurunan, karena investor memandang tingginya harga minyak sebagai alasan bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dari yang direncanakan untuk mengekang inflasi," kata analis di perusahaan konsultan energi Gelber & Associates dalam sebuah catatan.

Laju ekonomi AS menguat

Perekonomian AS mempertahankan laju pertumbuhan yang cukup kuat sebesar 2,1 persen pada kuartal kedua. Selain itu tampaknya telah mengumpulkan momentum pada kuartal ini dengan ketahanan pasar tenaga kerja yang mendorong kenaikan upah yang kuat.
 
Perkiraan pertumbuhan untuk kuartal Juli-September saat ini berada pada angka 4,9 persen. Namun kuartal keempat bisa mengalami perlambatan tajam jika terjadi penutupan pemerintahan di AS pada 1 Oktober.
 
Pejabat Fed fokus pada ukuran inflasi setelah menaikkan suku bunga acuan sebesar 525 basis poin sejak Maret 2022 ke kisaran 5,25-5,50 persen.
 
Turunnya persediaan minyak mentah AS mengikuti pengurangan gabungan sebesar 1,3 juta barel per hari hingga akhir tahun oleh Arab Saudi dan Rusia, bagian dari OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya.
 
Rusia mengatakan larangan ekspor bahan bakar akan tetap berlaku sampai pasar domestik stabil dan menyatakan bahwa pihaknya belum berdiskusi dengan OPEC+ mengenai kemungkinan peningkatan pasokan sebagai kompensasi atas larangan ekspor bahan bakar tersebut.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan