Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

2 Faktor Ini Jadi Penyulut Penguatan Harga Minyak Dunia Berlanjut

Antara • 25 Mei 2023 09:01
New York: Harga minyak mentah berjangka menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), memperpanjang kenaikan hari ketiga berturut-turut. Hal itu karena penurunan substansial persediaan minyak AS pada minggu sebelumnya dan peringatan dari menteri energi Saudi meningkatkan prospek pengurangan produksi OPEC+ lebih lanjut.
 
Mengutip Antara, Kamis, 25 Mei 2023, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli terangkat USD1,43 atau 1,96 persen, menjadi USD74,34 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli melonjak USD1,52 atau 1,98 persen, menjadi USD78,36 per barel di London ICE Futures Exchange.

Persediaan minyak mentah komersial AS membukukan penurunan yang dalam dari minggu ke minggu sebesar 12,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 19 Mei kontras dengan ekspektasi kenaikan tipis, menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Energi AS.

Persediaan bensin AS turun

Selain itu, persediaan bensin dan bahan bakar sulingan AS turun masing-masing sebesar 2,1 juta barel dan 0,6 juta barel minggu lalu. Data persediaan minyak yang dikeluarkan oleh American Petroleum Institute (API) pada Selasa malam, 23 Mei, juga menunjukkan penurunan besar pekan lalu, yang mendorong harga minyak lebih tinggi.
Baca: Menkeu Beberkan Sejumlah Dukungan Pemerintah untuk Kesejahteraan Masyarakat, Berikut Rinciannya!

Liburan Memorial Day AS pada 29 Mei menandai awal dari puncak musim perjalanan musim panas dan permintaan bahan bakar yang lebih tinggi. "Kilang benar-benar bekerja maksimal dengan kilang berjalan sekarang, berusaha memenuhi permintaan," kata Analis Price Futures Group Phil Flynn.
 
"Harga minyak sangat terfokus pada pagu utang dan suku bunga, tetapi sebenarnya mereka tidak fokus pada sisi penawaran dan permintaan yang telah diperketat dalam beberapa minggu terakhir," tambah Flynn.


Pejabat Federal Reserve secara umum setuju bulan lalu kebutuhan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut telah menjadi kurang pasti, dengan beberapa mengatakan bahwa kenaikan seperempat poin persentase yang mereka setujui mungkin yang terakhir, menurut risalah pertemuan 2-3 Mei pada Rabu, 24 Mei.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan