Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Emas Dunia Ambil Momentum di Tengah Terpelesetnya Dolar AS

Antara • 05 November 2022 08:27
Chicago: Harga emas menguat tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), kembali bertengger di atas level psikologi USD1.650 dipicu penurunan curam dolar AS karena pelaku pasar mencerna laporan ketenagakerjaan AS Oktober yang melukiskan gambaran beragam.
 
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD45,70 atau 2,8 persen menjadi USD1.676,60 per ounce. Ini merupakan persentase kenaikan harian terbesar sejak 2 April 2020 dan naik 1,9 persen untuk minggu ini.
 
Adapun harga emas berjangka jatuh USD19,10 atau 1,16 persen menjadi USD1.630,90 pada Kamis, 3 November 2022 setelah naik USD0,3 atau atau 0,02 persen menjadi USD1.650,00 pada Rabu, 2 November 2022 dan terdongkrak USD9,00 atau 0,55 persen menjadi USD1.649,70 pada Selasa, 1 November 2022.
 
Dolar AS jatuh pada Jumat, 4 November 2022, setelah laporan penggajian nonpertanian (NFP) AS untuk Oktober menunjukkan ekonomi terbesar dunia itu menciptakan lebih banyak pekerjaan baru dari yang diperkirakan, tetapi juga menunjukkan tanda-tanda perlambatan dengan tingkat pengangguran yang lebih tinggi dan inflasi upah yang lebih rendah.
 
Indeks dolar AS, yang mengukuri greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, anjlok 1,9 persen menjadi 110,77, di jalur persentase kerugian satu hari terbesar sejak November 2015.
 
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa angka penggajian nonpertanian AS melonjak 261 ribu pada Oktober, melebihi perkiraan. Dolar AS mundur karena data pekerjaan yang positif, sehingga mendorong harga emas lebih tinggi.
 
Baca juga: Dolar AS Ambles Gara-gara Angka Pengangguran AS Melejit

 
Namun demikian, bias untuk harga emas masih ke sisi negatifnya, menurut analis pasar, karena Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga meskipun dalam kecepatan yang lebih lambat. Lonjakan harga emas memang cukup tak terduga.
 
"Angka pekerjaan tidak membenarkan apa yang terjadi pada dolar dan emas," kata pengamat Sunil Kumar Dixit dari SKCharting.com. Ia memproyeksikan indeks dolar seharusnya berada di sekitar 114 dan menempatkan emas mungkin di bawah level terendah lima minggu sesi sebelumnya.
 
Sementara Fed fund berjangka memperkirakan peluang 52,5 persen untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin bulan depan, dan probabilitas 47,5 persen untuk kenaikan 50 basis poin. Peluang kenaikan 75 basis poin mencapai 64 persen segera setelah data penggajian.
 
Berbicara kepada Brookings Institute, Presiden Fed Boston Susan Collins mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk memberi sinyal seberapa tinggi suku bunga seharusnya.
 
Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik USD1,35 atau 6,97 persen menjadi USD20,78 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik USD36,4 atau 3,94 persen menjadi USD960,50 per ounce.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan