"Kami di Kadin mendorong dunia usaha untuk membuka akses lebih luas, itu cara terbaik agar perdagangan kita lebih besar," kata Anindya dikutip dari Antara, Sabtu, 26 Oktober 2024.
Dia menyebutkan ada tiga dedikasi utama Kadin Indonesia untuk negeri ini. Salah satunya, Kadin siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam lingkup perannya di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik.
"Kadin mendorong tiga hal yakni pertumbuhan ekonomi, kerja sama regional, dan perdamaian yang berkelanjutan," ujar dia.
Pernyataan Anindya itu diungkapkan saat pidato pembukaan di acara Laut Filipina Barat: Dampak Terhadap Perdagangan & Investasi ASEAN. Acara digagas Philippine Business Club Indonesia (PBCI), di Hotel Westin, Kuningan, Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2024 malam.
Optimalkan jalur Laut China Selatan
Dalam pidatonya, Anindya mengangkat tema Integrasi Regional yang Lebih Baik. Dia menjelaskan kolaborasi antara dunia usaha Indonesia dan Filipina sangat penting. Akan tetapi, kerja sama perdagangan dan investasi antar-negara ASEAN juga harus lebih ditingkatkan lagi ke depan."Tadi bicara mengenai topik yang selalu hot (menarik) dibicarakan yaitu Laut China Selatan dan Laut Filipina Barat. Itu penting didiskusikan karena banyak perdagangan yang terjadi di Laut China Selatan," kata dia.
Perdagangan di Laut China Selatan per tahun mencapai 3,4 triliun dolar AS atau hampir sepertiga dari total perdagangan di jalur laut dunia. "Jadi, besar sekali," ujar Anindya.
Dia menambahkan, Laut China Selatan dan Laut Filipina Barat memiliki potensi yang besar untuk menciptakan kesejahteraan di kawasan tersebut. Selama ini, keduanya menjadi titik fokus, khususnya bagi China-Filipina dan ASEAN, dan umumnya dalam menghadapi beragam tantangan geopolitik, yang menuntut komitmen dialog bersama, saling menghormati dan patuh pada hukum internasional.
"Kami juga melihat bukan saja secara ekonomi, tetapi juga secara biodiversitas, terutama kehidupan di bawah Laut China Selatan yang benar-benar harus dilindungi," tambah dia.
Selain itu, Laut China Selatan merupakan tempat perikanan yang luas yang menjadi mata pencarian bagi masyarakat sekitar. Jadi, Laut China Selatan dan Laut Filipina Barat merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
"Dan kami (melihatnya) tentu mengedepankan kedamaian dan kestabilan. Kami sangat menghormati kedaulatan negara Filipina di wilayah tersebut," kata Anindya.
Membuka akses perdagangan ASEAN
Lebih lanjut Anindya menuturkan, Kadin Indonesia akan terus mendorong dunia usaha nasional untuk selalu membuka akses yang lebih luas terutama ke kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik. Hal itu diyakininya sebagai cara terbaik untuk dapat memastikan sektor perdagangan Indonesia semakin membesar."Kalau bicara ASEAN, kita tidak hanya bicara 285 juta (penduduk Indonesia), tetapi juga bicara tentang (sekitar) 750 juta orang (penduduk ASEAN). Jadi inilah yang membuat acara-acara seperti ini sangat baik, dan syukur-syukur (nantinya) bisa membawa naiknya investasi yang sangat dibutuhkan. Dan tentunya berujung pada meningkatnya (kesempatan) lapangan pekerjaan," kata Anindya.
Dia optimistis potensi kolaborasi dunia usaha Indonesia dan Filipina ke depan. Ada dua hal yang mendasarinya dari sisi nilai ekonomis yaitu jumlah penduduk Indonesia dan Filipina yang jika digabungkan mencapai lebih dari setengah jumlah penduduk ASEAN.
Data Sekretariat ASEAN 2023 menyebutkan total gabungan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) negara-negara ASEAN pada 2022 mencapai 3,6 triliun dolar AS.
"Jadi, kita bicara lebih lagi antara kedua negara (Indonesia dan Filipina). Saya rasa perdagangan itu hanya salah satunya, dan kerja sama investasi adalah hal lainnya. Saya sempat bicara dengan Pak Antonio (Ketua PBCI Antonio Capati) potensi kerja sama mengenai critical minerals ke depan," kata Anindya.
Baca: Satu Dekade Polugri RI: Penguatan Diplomasi Ekonomi Melalui Perdagangan dan Investasi |
Hadir pula menyampaikan pidato pembukaan adalah Ketua PBCI Antonio Capati dan Duta Besar Republik Filipina untuk Indonesia HE Gina A Jamoralin. CEO dan Pendiri ASEAN International Advocacy and Consultancy Shanti Shamdasani dan Presiden Pendiri Kerja Sama Pembangunan Internasional & Keamanan Chester B Cabalza juga hadir menyampaikan pidato utama.
Turut mendampingi Anindya dalam acara tersebut adalah Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Luar Negeri Kadin Indonesia 2024-2029 Benardino M Vega.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News