"Sementara kenaikan front loading masuk akal karena harga naik mendekati 10 persen, langkah di mana dukungan moneter dihapus harus teratur," kata Kazaks, dilansir dari The Business Times, Jumat, 2 September 2022.
Ia menambahkan diskusi dapat dimulai tentang pengetatan kuantitatif atau menyusutkan neraca ECB tetapi tindakan tidak diperlukan sekarang. "Ekspektasi inflasi masih kurang lebih di tempat yang seharusnya," katanya yang juga Kepala Bank Sentral Latvia.
Namun, dia memperingatkan, efek putaran kedua menjadi lebih transparan dan jelas, mendesak tanggapan sangat kuat, tegas, dan jelas. Menurutnya pergerakan suku bunga setidaknya 50 basis poin akan sesuai di bulan depan.
Baca: Butuh Dana hingga USD1 Triliun, Pemerintah Minta Pebisnis Keroyokan Garap Transisi Energi |
Data inflasi Agustus, yang akan dirilis, dan proyeksi ECB baru akan menjadi kunci dalam menentukan seberapa besar kenaikan yang diperlukan. "Kenaikannya harus kuat dan signifikan, dan pada saat ini, saya akan mengatakan (diperlukan kenaikan suku bunga) 50 atau 75 basis poin," katanya.
Kazaks adalah pejabat terbaru yang bergabung dalam debat yang sedang berlangsung tentang apakah ECB harus mengikuti Federal Reserve dalam menerapkan kenaikan suku bunga tiga perempat poin atau tidak.
Anggota Dewan Pemerintahan Robert Holzmann dan Klaas Knot mengatakan langkah seperti itu setidaknya harus dipertimbangkan, meskipun yang lain mengatakan resesi yang lebih mungkin dapat membantu menjinakkan tekanan harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News