Wallstreet. Foto : AFP.
Wallstreet. Foto : AFP.

Wall Street Lanjutkan Reli, Nasdaq Naik 2,25%

Antara • 26 Oktober 2022 07:20
New York: Indeks saham di Wall Street menguat tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), mencatat kenaikan untuk sesi ketiga berturut-turut. Data ekonomi yang lemah mengisyaratkan kebijakan agresif Fed mulai berdampak, sementara penurunan imbal hasil obligasi pemerintah mendorong momentum reli.
 
baca juga: Investor Yakin Sikap Fed Melunak, Wall Street Melonjak Lagi

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 337,12 poin atau 1,07 persen menjadi 31.836,74. Indeks S&P 500 terangkat 61,77 poin atau 1,63 persen menjadi 3.859,11. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 246,51 poin atau 2,25 persen menjadi 11.199,12.
 
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor real estat dan material masing-masing terdongkrak 3,94 persen dan 2,53 persen, memimpin keuntungan. Sementara itu, sektor energi tergelincir 0,05 persen, satu-satunya kelompok yang menurun.
 
Ketiga indeks saham utama AS naik untuk sesi ketiga berturut-turut, dengan saham-saham mega caps terkemuka di pasar memberikan kekuatan paling atas. Indeks S&P 500 telah merebut kembali sekitar delapan persen dari palung penutupan 12 Oktober.

Penurunan imbal hasil obligasi membantu reli pasar. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10 tahun yang jadi acuan turun sekitar 13 basis poin menjadi 4,1 persen pada Selasa, 25 Oktober 2022. Imbal hasil pada surat utang pemerintah 2-tahun yang sensitif terhadap kebijakan suku bunga juga menurun. Pasar ekuitas biasanya bergerak negatif dengan imbal hasil obligasi, karena imbal hasil obligasi yang lebih tinggi akan membuat investasi ekuitas menjadi kurang menarik.
 
"Ada peningkatan diskusi tentang titik terang situasi yang buruk akan segera berakhir untuk kenaikan suku bunga Fed," kata Kepala Riset Pasar Modal di U.S. Bank Wealth Management di Minneapolis Bill Merz dikutip dari Antara, Rabu, 26 Oktober 2022.
 
Ia juga memperingatkan tidak akan diketahui untuk beberapa waktu apakah inflasi yang tinggi selama beberapa dekade secara tegas menuju target Fed.
 
"Kami melihat sedikit penangguhan dalam dolar dan imbal hasil obligasi jangka panjang telah turun sedikit," tambah Merz.
 
Di sisi pendapatan, perusahaan raksasa minuman Coca-Cola melaporkan laba dan pendapatan kuartal ketiga yang melampaui perkiraan, mengirim saham terangkat 2,4 persen.
 
Saham General Motors juga naik karena perolehan laba yang lebih baik dari perkiraan, sementara saham Xerox dan JetBlue turun setelah laba mereka mengecewakan.
 
"Mayoritas perusahaan mengalahkan perkiraan laba. Tetapi hasilnya sejauh ini menggarisbawahi pandangan kami momentum laba melambat, dan kami memperkirakan hambatan akan meningkat lebih lanjut," kata analis UBS.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan