Undang-undang tersebut bertujuan untuk mengurangi kekurangan chip yang terus-menerus yang telah mempengaruhi berbagai produksi, mulai dari mobil, senjata, mesin cuci, dan video game.
baca juga: Senat AS Setuju Berikan Aksesi Finlandia dan Swedia Bergabung NATO |
Sebuah terobosan besar yang jarang terjadi ke dalam kebijakan industri AS, RUU tersebut menyediakan sekitar USD52 miliar subsidi pemerintah untuk penelitian dan produksi semikonduktor AS. Ini juga termasuk kredit pajak investasi untuk pabrik chip yang diperkirakan bernilai USD24 miliar.
"RUU itu akan mendorong upaya kami untuk membuat semikonduktor di sini, di Amerika," kata Biden, dikutip dari Antara, Kamis, 4 Agustus 2022.
Undang-undang tersebut memberi wewenang senilai USD200 miliar selama 10 tahun untuk meningkatkan penelitian ilmiah AS agar lebih bersaing dengan Tiongkok. Kongres AS masih perlu meloloskan undang-undang alokasi terpisah untuk mendanai investasi tersebut.
Tiongkok telah berusaha menentang RUU semikonduktor. Kedutaan Besar Tiongkok di Washington mengatakan Tiongkok menyebutnya sebagai mentalitas Perang Dingin.
Banyak anggota parlemen AS mengatakan mereka biasanya tidak akan mendukung subsidi yang besar untuk bisnis swasta, namun mencatat Tiongkok dan Uni Eropa telah memberikan miliaran insentif kepada perusahaan chip mereka.
Mereka juga mengutip risiko keamanan nasional dan masalah rantai pasokan global yang besar yang telah menghambat manufaktur global.
Departemen Perdagangan AS mengatakan akan membatasi ukuran subsidi pemerintah untuk manufaktur semikonduktor dan tidak akan membiarkan perusahaan menggunakan dana untuk mengisi keuntungan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News